Translate this page to the following language!

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified


INSURANCE WORLDWIDE

Informasi Terpanas Tentang Manfaat Asuransi Yang Lagi Menjadi Trending Topik diseluruh Dunia *** Read More ***

PRINCES CELEBRITY WORLDWIDE

Informasi Terpanas Tentang Kehidupan Artis Yang Lagi Menjadi Trending Topik diseluruh Dunia *** Read More ***

PRINCES HISTORY TOUR AND TRAVEL

Informasi Terpanas Tentang Perjalanan Wisata Yang Lagi Menjadi Trending Topik diseluruh Dunia *** Read More ***

PRINCES LOVE GOD

Informasi Terpanas Tentang Kehidupan Rohani Yang Lagi Menjadi Trending Topik diseluruh Dunia *** Read More ***

PRINCES ADVERTISING

Kesempatan Buat Anda yang ingin Memajukan Bisnis dengan Pasang Iklan Secara Gratis dan Dibaca diseluruh Dunia *** Read More ***

Yuk Belajar Jual Beli Dollar

Krisis Evergrande menjadi faktor yang berpotensi memperlambat pemulihan ekonomi global,"

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberikan peringatan keras terkait isu krisis dari Evergrande.


   

Ia menjelaskan bahwa Evergrande saat ini mengalami situasi yang sangat sulit, karena terlilit utang yang cukup besar. "Utang perusahaan konstruksi terbesar di Tiongkok itu mencapai di atas USD 300 miliar," ucap Sri Mulyani seperti dikutip dari Antara, Sabtu (25/9). 






Defisit APBN Agustus Tembus Rp383 Triliun, Menkeu Bilang Masih Terjaga Menteri Keuangan Terbaik 2020 versi Global Markets itu pun mengingatkan seluruh pihak untuk waspada pada dampak yang ditimbulkan dari krisis Evergrande Pasalnya, dampak Evergrande juga akan mempengaruhi perekonomian di Indonesia. 


 Tak hanya itu, Sri Mulyani juga meminta Indonesia mempelajari situasi ekonomi China yang menjadi salah satu pangsa ekspor Indonesia. Krisis Evergrande menjadi faktor yang berpotensi memperlambat pemulihan ekonomi global," kata dia. Lebih lanjut, Sri Mulyani juga menyebut faktor lain yang menjadi kekhawatiran dalam pemulihan ekonomi Indonesia dan dunia.



((((  Jangan Lupa Klik Banner Dibawah ini untuk Belajar Bursa Efek Dunia Secara Nyata )))8

   


 Faktor tersebut adalah Covid-19 varian Delta serta mutasi virus lainnya. "Pemulihan ekonomi yang tidak merata di berbagai negara, serta kenaikan inflasi," ujar Sri Mulyani.

Dana Asing Lagi-lagi Kabur, Pekan ini Mencapai Rp5,92 Triliun

 

 Dana Asing Lagi-lagi Kabur, Pekan ini Mencapai Rp5,92 Triliun Lagi, aliran dana asing lagi-lagi keluar dari Indonesia pada pekan ini. Setelah pada pekan lalu terjadi outflow sebesar Rp2,99 triliun, pada pekan ini dana asing yang keluar meningkat nyaris dua kali lipat yakni sebesar Rp5,92 triliun. 










 "Berdasarkan data transaksi 20-23 September 2021, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp5,92 triliun terdiri dari jual neto di pasar SBN sebesar Rp6,83 triliun dan beli neto di pasar saham sebesar Rp0,91 triliun," 

ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono di Jakarta, Jumat (24/9/2021). Dengan kondisi demikian, maka aliran dana asing yang masuk secara year to date (ytd) selama 2021 pun kini berkurang menjadi Rp11,18 triliun. Baca Juga: Ramai-ramai Jual SBN, Dana Asing Kabur Rp2,99 Triliun Pekan ini Di sisi lain, Premi CDS Indonesia 5 tahun naik ke level 76,18 bps per 23 September 2021 dari 68,85 bps per 17 September 2021. 


Posisi ini menunjukkan risiko investasi di Indonesia mengalami peningkatan.

(((((( Klik Barner dibawah ini untuk Belajar Trading di Bursa Efek Dunia )))))

   


 Terkait nilai tukar Rupiah, Erwin menuturkan, Rupiah ditutup pada level (bid) Rp14.240 per dolar AS pada Kamis (24/9/2021). Posisi ini sedikit menguat bila dibandingkan Jumat (24/9/2021) dimana Rupiah dibuka pada level (bid) Rp14.220 per dolar AS. 

 Sementara itu, Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke level 6,21% pada Jumat (24/9/2021), lebih tinggi lebih tinggi bila dibandingkan posisi Kamis (23/9/2021) yang berada di level 6,17%.

Harga emas naik pada Jumat (24/09)

Harga emas naik pada Jumat (24/09) petang, pulih dari penurunan lebih dari 1% selama sesi sebelumnya. 



Dolar AS yang berada di dekat level terendah satu minggu memberikan logam kuning dorongan, meskipun rencana Federal Reserve AS memulai pengurangan aset lebih cepat daripada yang direncanakan mempertahankannya tetap di jalur penurunan selama tiga minggu berturut-turut. 

 Harga emas berjangka naik 0,23% di $1.753,85/oz pukul 12.55 WIB menurut data  setelah mencapai $1737,46, level terendah sejak 11 Agustus, pada hari Kamis, tetapi turun 0,16% untuk sepekan.


   


Dolar AS, yang biasanya bergerak terbalik terhadap emas, naik tipis 0,12% di 93,138 tetapi tetap mendekati level terendah satu minggu yang dicapai sehari sebelumnya. 


Bank of England dan Norges Bank menyerahkan keputusan kebijakan masing-masing pada hari Kamis. Sementara bank sentral yang pertama mempertahankan suku bunga tidak berubah sebesar 0,10%, yang terakhir menaikkan suku bunga menjadi 0,25% dari 0% bulan sebelumnya. The Fed mengatakan kemungkinan akan memulai pengurangan aset dalam 2021 dan menaikkan suku bunga pada 2022 ketika mengeluarkan keputusan kebijakan terbaru sehari sebelumnya. 

Di sisi data, data Jepang yang dirilis sebelumnya menunjukkan indeks harga konsumen inti (IHK) tumbuh 0% tahun ke tahun di Agustus. IHK nasional masing-masing berkontraksi 0,4% setahun dan 0,2% sebulan. Indeks Manajer Pembelian Manufaktur (PMI) untuk bulan September adalah 51,2. 

Dalam logam mulia lainnya, perak naik 0,42% di 22,775, palladium naik 1,12% ke 1.990,00 dan platinum turun 0,14% di 986,75 pukul 13.00 WIB.

Analisa Teknikal EURUSD 24 September 2021 (Tekanan Trader)

Secara teknikal, saya melihat pair EURUSD ini sudah memasuki posisi harga yang masih layak untuk diperhitungkan titik entry nya. Mari simak gambar chart EURUSD 1 Jam Time Frame berikut sebelum kita menganalisa :





  Mari kita analisa menggunakan analisa Price Action (Tekanan Trader), Dalam trend market tampak EURUSD masih dalam kondisi Bearish / Downtrend, namun kita juga harus mengantisipasi pembalikan trend bila harga menembus Resistance area di atas dan juga konsolidasi harga. Dalam histori candle, kita dapat mencari peluang entry Sell karena long term masih dalam arus Downtrend effect, namun agar lebih objektif, saya akan menyajikan analisa untuk entry buy atau sell. 

 Bila kita lihat pada gambar chart di atas, tekanan Seller (panjang candle merah) perlahan menurunkan harga tanpa dapat di lawan oleh tekanan Buyer (panjang candle hijau) dan membentuk Lower high. Ini mengindikasikan masih para Seller lah yang mendominasi pembentukan level-level harga tertentu. 

Namun, peluang buy masih dapat kita temukan dalam pair EURUSD ini. Pada gambar, saya menentukan Area Resistance melalui dua garis diatas price (1.1776 – 1.1761), untuk area Support, kita dapat melihat melalui dua garis dibawah price (1.1716 – 1.1703). 

Berikut pilihan setup entry saya, dapat gunakan menyesuaikan gaya trading anda. Setup entry saya ialah breakout opportunity

 

bila harga close candle 1 Jam menembus Batas Atas Resistance Area (1.1776), maka bersiap mencari posisi Entry buy terbaik. Bila harga close candle 1 jam menembus Batas Bawah Support Area (1.1703), maka bersiap mencari posisi Entry sell terbaik. Cut Loss bila harga Close Candle 1 Jam berada di bawah Batas bawah Resistance Area (<1 .1761="" area="" atas="" batas="" buy="" dan="" di="" entry="" support="" untuk="">1.1716) untuk entry sell. Dan untuk Stop Loss, lakukan risk ratio minimal 1:1. 
<1 .1761="" area="" atas="" batas="" buy="" dan="" di="" entry="" support="" untuk="">
<1 .1761="" area="" atas="" batas="" buy="" dan="" di="" entry="" support="" untuk="">Dan Setup Pullback untuk Sell posisi: Area Pullback menggunakan area resistance, bila harga Close Candle 1 Jam berada dalam area pullback, dapat mengambil posisi Sell dan lakukan Cut Loss bila harga Close Candle 1 Jam berada di atas batas atas area Pullback (>1.1776). 
<1 .1761="" area="" atas="" batas="" buy="" dan="" di="" entry="" support="" untuk="">
<1 .1761="" area="" atas="" batas="" buy="" dan="" di="" entry="" support="" untuk="">Gunakan risk ratio minimal 1:1 sesuai cara anda bertrading Dan Setup Pullback untuk Buy posisi: Area Pullback menggunakan area support, bila harga Close Candle 1 Jam berada dalam area pullback, dapat mengambil posisi Buy dan lakukan Cut Loss bila harga Close Candle 1 Jam berada di bawah batas bawah area Pullback 
<1 .1761="" area="" atas="" batas="" buy="" dan="" di="" entry="" support="" untuk="">
Happy Trading all.

Analisa Teknikal EURUSD 23 September 2021 (Tekanan Trader)

Secara teknikal, saya melihat pair EURUSD ini sudah memasuki posisi harga yang masih layak untuk diperhitungkan titik entry nya. Mari simak gambar chart EURUSD 1 Jam Time Frame berikut sebelum kita menganalisa :





  Mari kita analisa menggunakan analisa Price Action (Tekanan Trader), Dalam trend market tampak EURUSD masih dalam kondisi Bearish / Downtrend, namun kita juga harus mengantisipasi pembalikan trend bila harga menembus Resistance area di atas dan juga konsolidasi harga. Dalam histori candle, kita dapat mencari peluang entry Sell karena long term masih dalam arus Downtrend effect, namun agar lebih objektif, saya akan menyajikan analisa untuk entry buy atau sell. Bila kita lihat pada gambar chart di atas, tekanan Seller (panjang candle merah) perlahan menurunkan harga tanpa dapat di lawan oleh tekanan Buyer (panjang candle hijau) dan membentuk Lower high. Ini mengindikasikan masih para Seller lah yang mendominasi pembentukan level-level harga tertentu. Namun, peluang buy masih dapat kita temukan dalam pair EURUSD ini. Berikut pilihan setup entry saya, dapat gunakan menyesuaikan gaya trading anda. Setup entry saya ialah breakout opportunity, bila harga close candle 1 Jam menembus Batas Atas Resistance Area (1.1728), maka bersiap mencari posisi Entry buy terbaik. Bila harga close candle 1 jam menembus Batas Bawah Support Area (1.1649), maka bersiap mencari posisi Entry sell terbaik. Cut Loss bila harga Close Candle 1 Jam berada di bawah Batas bawah Resistance Area (<1 .1712="" area="" atas="" batas="" buy="" dan="" di="" entry="" support="" untuk="">1.1664) untuk entry sell. Dan untuk Stop Loss, lakukan risk ratio minimal 1:1. Dan Setup Pullback untuk Sell posisi: Area Pullback menggunakan area resistance, bila harga Close Candle 1 Jam berada dalam area pullback, dapat mengambil posisi Sell dan lakukan Cut Loss bila harga Close Candle 1 Jam berada di atas batas atas area Pullback (>1.1728). Gunakan risk ratio minimal 1:1 sesuai cara anda bertrading. Dan Setup Pullback untuk Buy posisi: Area Pullback menggunakan area support, bila harga Close Candle 1 Jam berada dalam area pullback, dapat mengambil posisi Buy dan lakukan Cut Loss bila harga Close Candle 1 Jam berada di bawah batas bawah area Pullback (

Pemilik Saham Terbesar Kedua Evergrande Berencana Jual Seluruh Sahamnya

Kabar terbaru dari China Evergrande yang tengah dirundung masalah. Pemegang saham terbesar kedua dari perusahaan pengembang properti itu menyatakan telah melepas kepemilikan sahamnya di Evergrande. Angka yang disebut mencapai $32 juta dan juga sepenuhnya ingin keluar dari kerjasama holding yang sudah berjalan selama ini. Dilansir dari Reuters Kamis (23/09), tercatat 108,91 juta lembar saham atau 0,82%, dari modal saham yang diterbitkan Evergrande antara 30 Agustus dan 21 September seharga HK$246,5 juta ($32 juta), telah dijual oleh Chinese Estates dan berencana menjual seluruh sahamnya di perusahaan itu. Hasil penjualan akan dialihkan untuk modal kerja dan investasi lain, tambah perusahaan. Pukul 13.06 WIB, saham Chinese Estates melonjak 8,26% di 2,36 menurut data  dan saham China Evergrande Group melonjak 17,18% ke 2,66 setelah anak perusahaannya mengatakan unitnya Rabu bahwa pihaknya telah "menyelesaikan" pembayaran kupon untuk obligasi dalam negeri.
Chinese Estates Holdings menjelaskan dalam pengajuan laporan ke otoritas Bursa Saham Hong Kong (HKSE) bahwa dewan perusahaan prihatin dan berhati-hati menyikapi perkembangan dari Evergrande terkait dengan pengungkapan likuiditasnya. Sebagaimana diketahui Evergrande mempunyai liabilitas utang hingga $305 miliar. Perusahaan juga berusaha untuk memenuhi kewajibannya itu yang membuat investor khawatir dampak dari gagal bayar Evergrande bisa cukup luas baik dalam maupun luar negeri.