INSURANCE WORLDWIDE
Informasi Terpanas Tentang Manfaat Asuransi Yang Lagi Menjadi Trending Topik diseluruh Dunia *** Read More ***
PRINCES CELEBRITY WORLDWIDE
Informasi Terpanas Tentang Kehidupan Artis Yang Lagi Menjadi Trending Topik diseluruh Dunia *** Read More ***
PRINCES HISTORY TOUR AND TRAVEL
Informasi Terpanas Tentang Perjalanan Wisata Yang Lagi Menjadi Trending Topik diseluruh Dunia *** Read More ***
PRINCES LOVE GOD
Informasi Terpanas Tentang Kehidupan Rohani Yang Lagi Menjadi Trending Topik diseluruh Dunia *** Read More ***
PRINCES ADVERTISING
Kesempatan Buat Anda yang ingin Memajukan Bisnis dengan Pasang Iklan Secara Gratis dan Dibaca diseluruh Dunia *** Read More ***
Yuk Belajar Jual Beli Dollar
Drama Batas Utang AS, BIkin Bursa Asia Berjatuhan
Saham-saham Asia Pasifik sebagian besar melemah pada Rabu (29/09) pagi setelah indeks utama di AS mengalami hari terburuk sejak Mei 2021 dan imbal hasil obligasi naik di tengah kekhawatiran terhadap inflasi.
Nikkei 225 Jepang jatuh 2,51% di 29.426,50 pukul 09.55 WIB menurut data kami, Partai Demokrat Liberal yang berkuasa akan memilih seorang pemimpin, yang bisa menjadi perdana menteri Jepang berikutnya, pada hari Rabu.
KOSPI Korea Selatan anjlok 2,03% di 3.034,98 dan di Australia, ASX 200 melemah 1,21% di 7.187,40. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tipis 0,01% di 6.112,80 pukul 10.08 WIB.
Indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,89% ke 24.282,12 pukul 10.00 WIB.
Shanghai Composite China anjlok 1,93% di 3.532,61 dan Shenzhen Component turun 0,82% di 14.196,53 menjelang rilis indeks manajer pembelian manufaktur, non-manufaktur dan manufaktur Caixin pada hari Kamis.
Sementara itu, China Evergrande Group (HK:3333) harus menghadapi pembayaran bunga obligasi terbaru pada hari Rabu, tanpa tanda-tanda telah melunasi pembayaran sebelumnya yang jatuh tempo pada minggu lalu.
Di Washington D.C, kekhawatiran meningkat tentang kebuntuan plafon utang setelah Partai Republik di Senat AS memblokir langkah Demokrat untuk menaikkan batas utang itu.
Dalam kesaksian di sidang Komite Perbankan Senat AS, baik Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell dan Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengingatkan situasi gagal bayar karena kegagalan menaikkan plafon utang akan memiliki konsekuensi bencana. Keduanya juga akan bersaksi di depan sidang Komite Perbankan DPR AS pada hari Kamis.
S&P 500 ditutup jatuh 2%, angka terbesar sejak Mei 2021, dan Nasdaq 100 juga jatuh capai tingkat terbesar sejak Maret 2021. Tolok ukur imbal hasil treasury AS tenor 10 tahun juga terus naik dan imbal hasil obligasi 30 tahun sebelumnya melonjak hampir 10 basis poin.
Perkembangan di Washington tersebut diketahui seiring melonjaknya harga energi dan China alami krisis listrik dan potensi The Fed akan segera memulai pengurangan aset.
"Apa yang kami dapatkan di sini adalah pasar saham yang akhirnya terlihat rentan karena imbal hasil Treasury melonjak, harga minyak tampaknya dapat dengan mudah mencapai $90 per barel, dan masalah rantai pasokan tidak menunjukkan tanda-tanda mereda," analis pasar senior OANDA Edward
Moya mengatakan kepada Bloomberg. .
"Ada banyak drama yang terjadi di Wall Street dan sebagian besar berkaitan dengan pengaturan ulang ekspektasi inflasi."
Sementara itu, kepala bank sentral, termasuk Andrew Bailey dari Bank of England, Haruhiko Kuroda dari Bank of Japan, Christine Lagarde dari European Central Bank (ECB), dan Powell akan berpartisipasi dalam panel Forum ECB di kemudian hari.
Di sisi data, Indeks Kepercayaan Konsumen Conference Board (CB) AS berada di 109,3 pada bulan September, penurunan bulan ketiga berturut-turut.
EURUSD : Analisa Teknikal Harian 29 September 2021
EURUSD memiliki setup yang menarik untuk trading harian kita. Dimana sejak beberapa hari lalu, pair ini masih berada dalam sebuah pola yang menarik.
Simak EURUSD dalam Daily chart berikut
Dilihat dari chart di atas, tampak harga EURUSD tertahan di kisaran batas bawah pola Konsolidasi (Kotak Hitam) setelah terdorong sentimen positif dolar AS.
Reaksi harga pada batas bawah ini masih akan menjadi dasar potensi tren selanjutnya, dengan tetap mengamati sentimen terbaru dari mata uang AS. Lets see.
Untuk ulasan entry hari ini, mari kita simak EURUSD dalam 1 Jam chart berikut :
Berdasarkan gambar diatas ini,
Saya telah menentukan Level harga Support dan Resistance intraday berikut:
Resistance2 (R2) : 1.1734
Resistance1 (R1): 1.1710
Support1 (S1): 1.1662
Support2 (S2): 1.1638
Dari chart diatas, tampak dalam time frame 1 jam ini, pair EURUSD bergerak dalam tekanan jual ringan dan berakhir ranging. Ini mengindikasikan pasar kurang begitu terseret oleh dolar AS, sehingga kita akan mewaspadai perlawanan beli balik yang lebih baik SELAMA belum ada lonjakan aksi jual di kisaran terendah harian.
Reaksi harga pada kisaran harga berjalan pada gambar akan menjadi titik dasar sinyal tren, apakah Bearish mingguan akan kembali memegang kendali, atau perlawanan aksi beli masih belum akan berhenti.
Hari ini, fokuskan analisa juga pada reaksi harga terhadap sekitaran level-level yang telah dipetakan untuk mengkonfirmasikan minat dan arah selanjutnya dengan tetap mewaspadai sentimen terbaru seputaran dolar AS dan selera risiko untuk potensi tren.
Tetap objektif ya!
Gunakan indikator tipe Volume untuk membantu kita melihat kekuatan transaksi dalam setiap candle.
Level R1 dan level S1 hari ini juga akan kembali mengukur seberapa besar minat trader terhadap pair ini. Waspadai juga terjadinya rejeksi ataupun konsolidasi pada level – level ini.
Lets See
Nah, dalam pandangan/prediksi saya, berdasarkan pergerakan harga yang kita analisa diatas, hari ini kita akan mencoba melihat peluang entry yang tersedia. Tetapi, teknikal tidak mengijinkan asumsi bermain, maka entry terbaik yang dapat dilakukan ialah, kita akan terus melihat pergerakan CLOSE PRICE pada Candle 1 hour.
Setup saya untuk Breakout opportunity EURUSD
Buy : Bila harga close candle 1 Hour menembus level R1 dengan sempurna (body candle yang jauh dari batas atas R1), maka bersiap mencari posisi Entry BUY terbaik, anda pun dapat membiarkan posisi anda mencapai level R2 (level Resistance terkuat hari ini) untuk melihat reaksi pasar terhadap level tersebut untuk naik kembali atau tidak.
Sell : Bila harga close candle 1 Hour menembus level S1, maka bersiap mencari posisi Entry SELL terbaik, anda pun dapat membiarkan posisi anda mencapai level S2 (level Support terkuat hari ini) untuk melihat reaksi pasar terhadap level tersebut untuk turun kembali atau tidak.
Setup saya untuk Pullback opportunity
Sell : Bila harga close candle 1 Hour tidak menembus level R1 (seperti membentuk bear pin bar), maka bersiap mencari posisi Entry SELL terbaik, namun bila harga mencapai dan menembus level ini maka bersiap untuk cut loss. Dapat diterapkan di level R2 juga.
Buy : Bila harga close candle 1 Hour tidak menembus level S1 (seperti membentuk bull pin bar), maka bersiap mencari posisi Entry BUY terbaik, namun bila harga mencapai dan menembus level ini, maka bersiap untuk cut loss. Dapat diterapkan di level S2 juga.
Gunakan Risk Reward selalu minimal 1:1 atau 1:2 dan trailing stop loss (manual maupun otomatis) bila diperlukan. Bisa menggunakan level-level support dan resistance untuk referensi analisa anda menentukan Stop Loss dan melakukan Cut Loss, tetap waspada akan terjadinya konsolidasi harga.
Tetap gunakan money management yang baik dalam setiap entry untuk keberlangsungan trading yang sehat, semoga artikel ini dapat menjadi referensi anda dalam melakukan analisa pada market.
Asing Nett Buy Rp2T Secara Mingguan
IHSG Ditutup +0,03%, Asing Nett Buy Rp2T Secara Mingguan. Pada perdagangan Jumat, 24 September 2021, IHSG ditutup menguat 0,03% ke level 6,145 dengan asing catatkan aksi beli bersih hingga Rp1,5Triliun dalam sehari. Pembelian ini didominasi pada saham BBRI yang dibeli hingga Rp1,2Triliun, disusul oleh BUKA Rp138 Miliar dan ke tiga BBCA dengan pembelian bersih Rp121,8Miliar.
Sedangkan BABP, BMRI, dan ANTM menjadi saham yang paling banyak dijual oleh asing.
Market Review IHSG: Asing Nett Buy Rp2T Secara Mingguan
Market Review IHSG: Asing Nett Buy Rp2T Secara Mingguan
Danny Eugene/Megasekuritas.id | 27/09/2021 09:18
Jadilah yang pertama berkomentar
IHSG Ditutup +0,03%, Asing Nett Buy Rp2T Secara Mingguan.
Pada perdagangan Jumat, 24 September 2021, IHSG ditutup menguat 0,03% ke level 6,145 dengan asing catatkan aksi beli bersih hingga Rp1,5Triliun dalam sehari. Pembelian ini didominasi pada saham BBRI yang dibeli hingga Rp1,2Triliun, disusul oleh BUKA Rp138 Miliar dan ke tiga BBCA dengan pembelian bersih Rp121,8Miliar. Sedangkan BABP, BMRI, dan ANTM menjadi saham yang paling banyak dijual oleh asing.
Jika ditarik data mingguan, maka asing sudah catatkan aksi beli bersih Rp2,74Triliun dengan saham BBRI, BBCA, dan TLKM menjadi saham yang paling banyak dibeli asing sedangkan BABP, BMRI, dan BBNI menjadi saham yang paling banyak dijual oleh asing.
BBRI tercatat dalam seminggu sudah mengalami kenaikan 5,82%.
Dikutip dari Bloomberg, BBRI menargetkan akan meningkatkan ekuitas hingga 18-19% dalam kurun waktu lima tahun setelah mengakuisisi Pegadian dan PNM. Return on equity (ROE) diprediksi akan masih berada di bawah tekanan, berkisar 10%-11% tahun ini dan diperkirakan akan meningkat menjadi 12% di tahun 2022. Pinjaman tahun depan masih akan tumbuh di bawah level prapandemi dengan perkiraan 9%-10%. BRI (JK:BBRI) melihat margin bunga bersih sedikit meningkat menjadi 6,8%-6,9% tahun depan dari perkiraan 6,7% tahun ini.
IHSG Fluktuatif, Cenderung Menguat Terbatas (6,100—6,170).IHSG pada perdagangan akhir pekan kemarin mampu ditutup menguat tipis berada di level 6,144. Indeks tampak mengalami konsolidasi dan berpeluang berlanjut dengan menguji kembali resistance level di 6,170. MACD cenderung menguat, namun stochastic yang mengalami overbought berpotensi menghambat laju penguatan indeks yang jika berbalik melemah berpotensi menuju 6,100. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif, cenderung menguat terbatas.
EURUSD : Analisa Teknikal Harian 27 September 2021
EURUSD memiliki setup yang menarik untuk trading harian kita. Dimana sejak beberapa hari lalu, pair ini masih berada dalam sebuah pola yang menarik.
Simak EURUSD dalam Daily chart berikut:
Dilihat dari chart di atas, tampak harga EURUSD kembali terjatuh sebagai reaksi pasar pada rejeksi sebelumnya dari batas bawah pola Konsolidasi (Kotak Hitam).
Ini menjadi dasar perlunya mewaspadai berlanjutnya dorongan jual, yang berpegang pada reaksi harga pada kisaran batas bawah dan sentimen terbaru yang ada. Lets see.
Untuk ulasan entry hari ini, mari kita simak EURUSD dalam 1 Jam chart berikut :
Berdasarkan gambar diatas ini,
Saya telah menentukan Level harga Support dan Resistance intraday berikut:
Resistance2 (R2) : 1.1765
Resistance1 (R1): 1.1740
Support1 (S1): 1.1693
Support2 (S2): 1.1669
Dari chart diatas, tampak dalam time frame 1 jam ini, pair EURUSD gagal bergerak lebih tinggi dengan langsung terjatuh dari Lower High. Bagaimana harga menyikapi penurunan kemarin akan menjadi titik dasar analisa kali ini untuk sinyal tren yang lebih baik.
(((( Silahkan klik Banner Dibawah ini untuk mulai mendaftar Di bursa efek Dunia dan mulai belajar secara real )))
Reaksi harga pada kisaran harga berjalan pada gambar akan menjadi titik dasar sinyal tren, apakah Bearish mingguan akan kembali memegang kendali, atau perlawanan aksi beli masih belum akan berhenti.
Hari ini, fokuskan analisa juga pada reaksi harga terhadap sekitaran level-level yang telah dipetakan untuk mengkonfirmasikan minat dan arah selanjutnya dengan tetap mewaspadai sentimen terbaru seputaran dolar AS dan selera risiko untuk potensi tren.
Tetap objektif ya!
Gunakan indikator tipe Volume untuk membantu kita melihat kekuatan transaksi dalam setiap candle.
Level R1 dan level S1 hari ini juga akan kembali mengukur seberapa besar minat trader terhadap pair ini.
Waspadai juga terjadinya rejeksi ataupun konsolidasi pada level – level ini.
Lets See
Nah, dalam pandangan/prediksi saya, berdasarkan pergerakan harga yang kita analisa diatas, hari ini kita akan mencoba melihat peluang entry yang tersedia. Tetapi, teknikal tidak mengijinkan asumsi bermain, maka entry terbaik yang dapat dilakukan ialah, kita akan terus melihat pergerakan CLOSE PRICE pada Candle 1 hour.
Setup saya untuk Breakout opportunity EURUSD
Buy : Bila harga close candle 1 Hour menembus level R1 dengan sempurna (body candle yang jauh dari batas atas R1), maka bersiap mencari posisi Entry BUY terbaik, anda pun dapat membiarkan posisi anda mencapai level R2 (level Resistance terkuat hari ini) untuk melihat reaksi pasar terhadap level tersebut untuk naik kembali atau tidak.
Sell : Bila harga close candle 1 Hour menembus level S1, maka bersiap mencari posisi Entry SELL terbaik, anda pun dapat membiarkan posisi anda mencapai level S2 (level Support terkuat hari ini) untuk melihat reaksi pasar terhadap level tersebut untuk turun kembali atau tidak.
Setup saya untuk Pullback opportunity
Sell : Bila harga close candle 1 Hour tidak menembus level R1 (seperti membentuk bear pin bar), maka bersiap mencari posisi Entry SELL terbaik, namun bila harga mencapai dan menembus level ini maka bersiap untuk cut loss.
Dapat diterapkan di level R2 juga.
Buy : Bila harga close candle 1 Hour tidak menembus level S1 (seperti membentuk bull pin bar), maka bersiap mencari posisi Entry BUY terbaik, namun bila harga mencapai dan menembus level ini, maka bersiap untuk cut loss. Dapat diterapkan di level S2 juga.
Gunakan Risk Reward selalu minimal 1:1 atau 1:2 dan trailing stop loss (manual maupun otomatis) bila diperlukan. Bisa menggunakan level-level support dan resistance untuk referensi analisa anda menentukan Stop Loss dan melakukan Cut Loss, tetap waspada akan terjadinya konsolidasi harga.
Tetap gunakan money management yang baik dalam setiap entry untuk keberlangsungan trading yang sehat, semoga artikel ini dapat menjadi referensi anda dalam melakukan analisa pada market.
Cord Seputih Bulu Domba
Verse : |
G Bm |
Tak Kau lupakan diriku |
Em D C |
Kau ingat ku adalah debu |
Bm C |
Tetapi Kau meninggikannya |
Am Am7/G F D |
Di hadapan Malaikat-Mu |
G Bm |
Tak Kau hapuskan namaku |
Em D C |
Dari kitab kehidupan-Mu |
Bm C |
Kau tak malu mengakuinya |
Am Am7/G F D |
Di hadapan Bapa |
Reff: |
G Em Bm |
Kau Allah yang tiada mengingat lagi |
C D |
Segala kesalahan |
G Em F D |
Ku yang telah Engkau ampuni |
C Cm |
Walau dosaku merah bak kain kesumba |
G Bm Em D C D |
Engkau menjadikanku pu--tih |
G |
Seputih bulu domba |
Krisis Evergrande menjadi faktor yang berpotensi memperlambat pemulihan ekonomi global,"
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberikan peringatan keras terkait isu krisis dari Evergrande.
Ia menjelaskan bahwa Evergrande saat ini mengalami situasi yang sangat sulit, karena terlilit utang yang cukup besar.
"Utang perusahaan konstruksi terbesar di Tiongkok itu mencapai di atas USD 300 miliar," ucap Sri Mulyani seperti dikutip dari Antara, Sabtu (25/9).
Defisit APBN Agustus Tembus Rp383 Triliun, Menkeu Bilang Masih Terjaga
Menteri Keuangan Terbaik 2020 versi Global Markets itu pun mengingatkan seluruh pihak untuk waspada pada dampak yang ditimbulkan dari krisis Evergrande
Pasalnya, dampak Evergrande juga akan mempengaruhi perekonomian di Indonesia.
Tak hanya itu, Sri Mulyani juga meminta Indonesia mempelajari situasi ekonomi China yang menjadi salah satu pangsa ekspor Indonesia.
Krisis Evergrande menjadi faktor yang berpotensi memperlambat pemulihan ekonomi global," kata dia.
Lebih lanjut, Sri Mulyani juga menyebut faktor lain yang menjadi kekhawatiran dalam pemulihan ekonomi Indonesia dan dunia.
(((( Jangan Lupa Klik Banner Dibawah ini untuk Belajar Bursa Efek Dunia Secara Nyata )))8
Faktor tersebut adalah Covid-19 varian Delta serta mutasi virus lainnya.
"Pemulihan ekonomi yang tidak merata di berbagai negara, serta kenaikan inflasi," ujar Sri Mulyani.
Dana Asing Lagi-lagi Kabur, Pekan ini Mencapai Rp5,92 Triliun
Dana Asing Lagi-lagi Kabur, Pekan ini Mencapai Rp5,92 Triliun
Lagi, aliran dana asing lagi-lagi keluar dari Indonesia pada pekan ini. Setelah pada pekan lalu terjadi outflow sebesar Rp2,99 triliun, pada pekan ini dana asing yang keluar meningkat nyaris dua kali lipat yakni sebesar Rp5,92 triliun.
"Berdasarkan data transaksi 20-23 September 2021, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp5,92 triliun terdiri dari jual neto di pasar SBN sebesar Rp6,83 triliun dan beli neto di pasar saham sebesar Rp0,91 triliun,"
ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono di Jakarta, Jumat (24/9/2021).
Dengan kondisi demikian, maka aliran dana asing yang masuk secara year to date (ytd) selama 2021 pun kini berkurang menjadi Rp11,18 triliun. Baca Juga: Ramai-ramai Jual SBN, Dana Asing Kabur Rp2,99 Triliun Pekan ini
Di sisi lain, Premi CDS Indonesia 5 tahun naik ke level 76,18 bps per 23 September 2021 dari 68,85 bps per 17 September 2021.
Posisi ini menunjukkan risiko investasi di Indonesia mengalami peningkatan.
(((((( Klik Barner dibawah ini untuk Belajar Trading di Bursa Efek Dunia )))))
Terkait nilai tukar Rupiah, Erwin menuturkan, Rupiah ditutup pada level (bid) Rp14.240 per dolar AS pada Kamis (24/9/2021). Posisi ini sedikit menguat bila dibandingkan Jumat (24/9/2021) dimana Rupiah dibuka pada level (bid) Rp14.220 per dolar AS.
Sementara itu, Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke level 6,21% pada Jumat (24/9/2021), lebih tinggi lebih tinggi bila dibandingkan posisi Kamis (23/9/2021) yang berada di level 6,17%.
Harga emas naik pada Jumat (24/09)
Harga emas naik pada Jumat (24/09) petang, pulih dari penurunan lebih dari 1% selama sesi sebelumnya.
Dolar AS yang berada di dekat level terendah satu minggu memberikan logam kuning dorongan, meskipun rencana Federal Reserve AS memulai pengurangan aset lebih cepat daripada yang direncanakan mempertahankannya tetap di jalur penurunan selama tiga minggu berturut-turut.
Harga emas berjangka naik 0,23% di $1.753,85/oz pukul 12.55 WIB menurut data setelah mencapai $1737,46, level terendah sejak 11 Agustus, pada hari Kamis, tetapi turun 0,16% untuk sepekan.
Dolar AS, yang biasanya bergerak terbalik terhadap emas, naik tipis 0,12% di 93,138 tetapi tetap mendekati level terendah satu minggu yang dicapai sehari sebelumnya.
Bank of England dan Norges Bank menyerahkan keputusan kebijakan masing-masing pada hari Kamis. Sementara bank sentral yang pertama mempertahankan suku bunga tidak berubah sebesar 0,10%, yang terakhir menaikkan suku bunga menjadi 0,25% dari 0% bulan sebelumnya.
The Fed mengatakan kemungkinan akan memulai pengurangan aset dalam 2021 dan menaikkan suku bunga pada 2022 ketika mengeluarkan keputusan kebijakan terbaru sehari sebelumnya.
Di sisi data, data Jepang yang dirilis sebelumnya menunjukkan indeks harga konsumen inti (IHK) tumbuh 0% tahun ke tahun di Agustus. IHK nasional masing-masing berkontraksi 0,4% setahun dan 0,2% sebulan. Indeks Manajer Pembelian Manufaktur (PMI) untuk bulan September adalah 51,2.
Dalam logam mulia lainnya, perak naik 0,42% di 22,775, palladium naik 1,12% ke 1.990,00 dan platinum turun 0,14% di 986,75 pukul 13.00 WIB.
Analisa Teknikal EURUSD 24 September 2021 (Tekanan Trader)
Secara teknikal, saya melihat pair EURUSD ini sudah memasuki posisi harga yang masih layak untuk diperhitungkan titik entry nya.
Mari simak gambar chart EURUSD 1 Jam Time Frame berikut sebelum kita menganalisa :
Mari kita analisa menggunakan analisa Price Action (Tekanan Trader), Dalam trend market tampak EURUSD masih dalam kondisi Bearish / Downtrend, namun kita juga harus mengantisipasi pembalikan trend bila harga menembus Resistance area di atas dan juga konsolidasi harga.
Dalam histori candle, kita dapat mencari peluang entry Sell karena long term masih dalam arus Downtrend effect, namun agar lebih objektif, saya akan menyajikan analisa untuk entry buy atau sell.
Bila kita lihat pada gambar chart di atas, tekanan Seller (panjang candle merah) perlahan menurunkan harga tanpa dapat di lawan oleh tekanan Buyer (panjang candle hijau) dan membentuk Lower high.
Ini mengindikasikan masih para Seller lah yang mendominasi pembentukan level-level harga tertentu.
Namun, peluang buy masih dapat kita temukan dalam pair EURUSD ini.
Pada gambar, saya menentukan Area Resistance melalui dua garis diatas price (1.1776 – 1.1761), untuk area Support, kita dapat melihat melalui dua garis dibawah price (1.1716 – 1.1703).
Berikut pilihan setup entry saya, dapat gunakan menyesuaikan gaya trading anda.
Setup entry saya ialah breakout opportunity
bila harga close candle 1 Jam menembus Batas Atas Resistance Area (1.1776), maka bersiap mencari posisi Entry buy terbaik.
Bila harga close candle 1 jam menembus Batas Bawah Support Area (1.1703), maka bersiap mencari posisi Entry sell terbaik.
Cut Loss bila harga Close Candle 1 Jam berada di bawah Batas bawah Resistance Area (<1 .1761="" area="" atas="" batas="" buy="" dan="" di="" entry="" support="" untuk="">1.1716) untuk entry sell. Dan untuk Stop Loss, lakukan risk ratio minimal 1:1. 1>
<1 .1761="" area="" atas="" batas="" buy="" dan="" di="" entry="" support="" untuk="">
1>
1>
<1 .1761="" area="" atas="" batas="" buy="" dan="" di="" entry="" support="" untuk="">Dan Setup Pullback untuk Sell posisi:
Area Pullback menggunakan area resistance, bila harga Close Candle 1 Jam berada dalam area pullback, dapat mengambil posisi Sell dan lakukan Cut Loss bila harga Close Candle 1 Jam berada di atas batas atas area Pullback (>1.1776). 1>
<1 .1761="" area="" atas="" batas="" buy="" dan="" di="" entry="" support="" untuk="">
1>
1>
<1 .1761="" area="" atas="" batas="" buy="" dan="" di="" entry="" support="" untuk="">Gunakan risk ratio minimal 1:1 sesuai cara anda bertrading
Dan Setup Pullback untuk Buy posisi:
Area Pullback menggunakan area support, bila harga Close Candle 1 Jam berada dalam area pullback, dapat mengambil posisi Buy dan lakukan Cut Loss bila harga Close Candle 1 Jam berada di bawah batas bawah area Pullback 1>
<1 .1761="" area="" atas="" batas="" buy="" dan="" di="" entry="" support="" untuk="">
1>
1>
Happy Trading all.
Analisa Teknikal EURUSD 23 September 2021 (Tekanan Trader)
Secara teknikal, saya melihat pair EURUSD ini sudah memasuki posisi harga yang masih layak untuk diperhitungkan titik entry nya.
Mari simak gambar chart EURUSD 1 Jam Time Frame berikut sebelum kita menganalisa :
Mari kita analisa menggunakan analisa Price Action (Tekanan Trader), Dalam trend market tampak EURUSD masih dalam kondisi Bearish / Downtrend, namun kita juga harus mengantisipasi pembalikan trend bila harga menembus Resistance area di atas dan juga konsolidasi harga.
Dalam histori candle, kita dapat mencari peluang entry Sell karena long term masih dalam arus Downtrend effect, namun agar lebih objektif, saya akan menyajikan analisa untuk entry buy atau sell.
Bila kita lihat pada gambar chart di atas, tekanan Seller (panjang candle merah) perlahan menurunkan harga tanpa dapat di lawan oleh tekanan Buyer (panjang candle hijau) dan membentuk Lower high.
Ini mengindikasikan masih para Seller lah yang mendominasi pembentukan level-level harga tertentu. Namun, peluang buy masih dapat kita temukan dalam pair EURUSD ini.
Berikut pilihan setup entry saya, dapat gunakan menyesuaikan gaya trading anda.
Setup entry saya ialah breakout opportunity,
bila harga close candle 1 Jam menembus Batas Atas Resistance Area (1.1728), maka bersiap mencari posisi Entry buy terbaik.
Bila harga close candle 1 jam menembus Batas Bawah Support Area (1.1649), maka bersiap mencari posisi Entry sell terbaik.
Cut Loss bila harga Close Candle 1 Jam berada di bawah Batas bawah Resistance Area (<1 .1712="" area="" atas="" batas="" buy="" dan="" di="" entry="" support="" untuk="">1.1664) untuk entry sell. Dan untuk Stop Loss, lakukan risk ratio minimal 1:1.
Dan Setup Pullback untuk Sell posisi:
Area Pullback menggunakan area resistance, bila harga Close Candle 1 Jam berada dalam area pullback, dapat mengambil posisi Sell dan lakukan Cut Loss bila harga Close Candle 1 Jam berada di atas batas atas area Pullback (>1.1728). Gunakan risk ratio minimal 1:1 sesuai cara anda bertrading.
Dan Setup Pullback untuk Buy posisi:
Area Pullback menggunakan area support, bila harga Close Candle 1 Jam berada dalam area pullback, dapat mengambil posisi Buy dan lakukan Cut Loss bila harga Close Candle 1 Jam berada di bawah batas bawah area Pullback (1>