Translate this page to the following language!

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified


INSURANCE WORLDWIDE

Informasi Terpanas Tentang Manfaat Asuransi Yang Lagi Menjadi Trending Topik diseluruh Dunia *** Read More ***

PRINCES CELEBRITY WORLDWIDE

Informasi Terpanas Tentang Kehidupan Artis Yang Lagi Menjadi Trending Topik diseluruh Dunia *** Read More ***

PRINCES HISTORY TOUR AND TRAVEL

Informasi Terpanas Tentang Perjalanan Wisata Yang Lagi Menjadi Trending Topik diseluruh Dunia *** Read More ***

PRINCES LOVE GOD

Informasi Terpanas Tentang Kehidupan Rohani Yang Lagi Menjadi Trending Topik diseluruh Dunia *** Read More ***

PRINCES ADVERTISING

Kesempatan Buat Anda yang ingin Memajukan Bisnis dengan Pasang Iklan Secara Gratis dan Dibaca diseluruh Dunia *** Read More ***

Yuk Belajar Jual Beli Dollar

Showing posts with label Investasi. Show all posts
Showing posts with label Investasi. Show all posts

Adaro Siapkan Dana Rp4 Triliun

 

 PT Adaro Energy Tbk berencana untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham Perseroan dengan jumlah sebanyak‐banyaknya Rp 4 triliun. 

Perseroan akan menggunakan dana dari kas internal untuk melukan pembelian kembali saham. Saat ini Perseroan memiliki permodalan dan arus kas yang baik dan cukup untuk membiayai seluruh kegiatan usaha dan operasional," tulis manajemen Adaro seperti dikutip melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), 







Senin (4/10). Dengan posisi dan kinerja keuangan Perseroan yang solid saat ini, Perseroan berkeyakinan buyback saham tidak memberikan dampak buruk terhadap kegiatan usaha dan pertumbuhan Perseroan di masa mendatang.

 Jika Perseroan menggunakan seluruh anggaran yang dicadangkan untuk buyback saham tersebut sebesar jumlah maksimum, maka jumlah aset perseroan akan turun menjadi 6,45 miliar dolar AS dari sebelumnya 6,73 miliar dolar AS. Ekuitas perseroan juga turun dari 4,04 miliar dolar AS menjadi 3,76 miliar dolar AS.

   


 Dengan dilaksanakannya buyback saham, perseroan berharap akan memberikan tingkat pengembalian yang baik bagi pemegang saham. Selain itu, kepercayaan investor bisa meningkat sehingga harga saham perseroan dapat mencerminkan kondisi fundamental yang sebenarnya.

Bank Mandiri Lunasi Pokok Obligasi Seri A Rp 1,1 Triliun

 

 Bank Mandiri mencatatkan pendapatan bunga bersih Rp 35,16 triliun pada kuartal II. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah membayarkan pokok Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2016 seri A. 

Adapun obligasi Seri A memiliki jumlah pokok sebesar Rp 1,1 triliun. Hal ini disampaikan dalam laporan pembayaran pokok obligasi tersebut kepada OJK, yang ditandatangani oleh Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, Rudi As Aturridha pada Kamis (30/9). 






Manajemen menyampaikan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) telah melakukan pembayaran pada 30 September 2021. “Pada 30 September 2021 perseroan telah melakukan pelunasan pokok 

Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap I Tahun 2016 seri A melalui PT Kustodian Sentral Efek Indonesia

EUR/USD: MEMPERTAHANKAN ZONA SUPPORT 1,1540/1,1495

 

EUR/USD: MEMPERTAHANKAN ZONA SUPPORT 1,1540/1,1495 SANGAT PENTING UNTUK MELIHAT REBOUND – SOCGEN EUR/USD telah memperpanjang tren menurunnya setelah menembus terendah Agustus di 1,1664. 






Ekonom di Société Générale memperkirakan euro akan rebound jika pasangan ini bertahan di atas wilayah 1,1540/1,1495. 1,1540/1,1495 ADALAH SUPPORT PENTING "Support potensial berikutnya adalah di 1,1540/1,1495 yang mewakili Ichimoku cloud mingguan dan puncak Maret 2020. 

Mempertahankan zona ini dapat menghasilkan rebound awal." “1,1750 membatasi kenaikan.”

 

Drama Batas Utang AS, BIkin Bursa Asia Berjatuhan

 

 Saham-saham Asia Pasifik sebagian besar melemah pada Rabu (29/09) pagi setelah indeks utama di AS mengalami hari terburuk sejak Mei 2021 dan imbal hasil obligasi naik di tengah kekhawatiran terhadap inflasi. 

 Nikkei 225 Jepang jatuh 2,51% di 29.426,50 pukul 09.55 WIB menurut data kami, Partai Demokrat Liberal yang berkuasa akan memilih seorang pemimpin, yang bisa menjadi perdana menteri Jepang berikutnya, pada hari Rabu. 

 KOSPI Korea Selatan anjlok 2,03% di 3.034,98 dan di Australia, ASX 200 melemah 1,21% di 7.187,40. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tipis 0,01% di 6.112,80 pukul 10.08 WIB. 

 Indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,89% ke 24.282,12 pukul 10.00 WIB. Shanghai Composite China anjlok 1,93% di 3.532,61 dan Shenzhen Component turun 0,82% di 14.196,53 menjelang rilis indeks manajer pembelian manufaktur, non-manufaktur dan manufaktur Caixin pada hari Kamis. 

 Sementara itu, China Evergrande Group (HK:3333) harus menghadapi pembayaran bunga obligasi terbaru pada hari Rabu, tanpa tanda-tanda telah melunasi pembayaran sebelumnya yang jatuh tempo pada minggu lalu. 

 Di Washington D.C, kekhawatiran meningkat tentang kebuntuan plafon utang setelah Partai Republik di Senat AS memblokir langkah Demokrat untuk menaikkan batas utang itu. Dalam kesaksian di sidang Komite Perbankan Senat AS, baik Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell dan Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengingatkan situasi gagal bayar karena kegagalan menaikkan plafon utang akan memiliki konsekuensi bencana. Keduanya juga akan bersaksi di depan sidang Komite Perbankan DPR AS pada hari Kamis.


   


 S&P 500 ditutup jatuh 2%, angka terbesar sejak Mei 2021, dan Nasdaq 100 juga jatuh capai tingkat terbesar sejak Maret 2021. Tolok ukur imbal hasil treasury AS tenor 10 tahun juga terus naik dan imbal hasil obligasi 30 tahun sebelumnya melonjak hampir 10 basis poin. 


 Perkembangan di Washington tersebut diketahui seiring melonjaknya harga energi dan China alami krisis listrik dan potensi The Fed akan segera memulai pengurangan aset. "Apa yang kami dapatkan di sini adalah pasar saham yang akhirnya terlihat rentan karena imbal hasil Treasury melonjak, harga minyak tampaknya dapat dengan mudah mencapai $90 per barel, dan masalah rantai pasokan tidak menunjukkan tanda-tanda mereda," analis pasar senior OANDA Edward 

Moya mengatakan kepada Bloomberg. . "Ada banyak drama yang terjadi di Wall Street dan sebagian besar berkaitan dengan pengaturan ulang ekspektasi inflasi." Sementara itu, kepala bank sentral, termasuk Andrew Bailey dari Bank of England, Haruhiko Kuroda dari Bank of Japan, Christine Lagarde dari European Central Bank (ECB), dan Powell akan berpartisipasi dalam panel Forum ECB di kemudian hari. 

 Di sisi data, Indeks Kepercayaan Konsumen Conference Board (CB) AS berada di 109,3 pada bulan September, penurunan bulan ketiga berturut-turut.

Asing Nett Buy Rp2T Secara Mingguan

 

 IHSG Ditutup +0,03%, Asing Nett Buy Rp2T Secara Mingguan. Pada perdagangan Jumat, 24 September 2021, IHSG ditutup menguat 0,03% ke level 6,145 dengan asing catatkan aksi beli bersih hingga Rp1,5Triliun dalam sehari. Pembelian ini didominasi pada saham BBRI yang dibeli hingga Rp1,2Triliun, disusul oleh BUKA Rp138 Miliar dan ke tiga BBCA dengan pembelian bersih Rp121,8Miliar. 

Sedangkan BABP, BMRI, dan ANTM menjadi saham yang paling banyak dijual oleh asing. Market Review IHSG: Asing Nett Buy Rp2T Secara Mingguan Market Review IHSG: Asing Nett Buy Rp2T Secara Mingguan Danny Eugene/Megasekuritas.id | 27/09/2021 09:18 Jadilah yang pertama berkomentar IHSG Ditutup +0,03%, Asing Nett Buy Rp2T Secara Mingguan. 

Pada perdagangan Jumat, 24 September 2021, IHSG ditutup menguat 0,03% ke level 6,145 dengan asing catatkan aksi beli bersih hingga Rp1,5Triliun dalam sehari. Pembelian ini didominasi pada saham BBRI yang dibeli hingga Rp1,2Triliun, disusul oleh BUKA Rp138 Miliar dan ke tiga BBCA dengan pembelian bersih Rp121,8Miliar. Sedangkan BABP, BMRI, dan ANTM menjadi saham yang paling banyak dijual oleh asing. Jika ditarik data mingguan, maka asing sudah catatkan aksi beli bersih Rp2,74Triliun dengan saham BBRI, BBCA, dan TLKM menjadi saham yang paling banyak dibeli asing sedangkan BABP, BMRI, dan BBNI menjadi saham yang paling banyak dijual oleh asing. BBRI tercatat dalam seminggu sudah mengalami kenaikan 5,82%. 





Dikutip dari Bloomberg, BBRI menargetkan akan meningkatkan ekuitas hingga 18-19% dalam kurun waktu lima tahun setelah mengakuisisi Pegadian dan PNM. Return on equity (ROE) diprediksi akan masih berada di bawah tekanan, berkisar 10%-11% tahun ini dan diperkirakan akan meningkat menjadi 12% di tahun 2022. Pinjaman tahun depan masih akan tumbuh di bawah level prapandemi dengan perkiraan 9%-10%. BRI (JK:BBRI) melihat margin bunga bersih sedikit meningkat menjadi 6,8%-6,9% tahun depan dari perkiraan 6,7% tahun ini.

   

 IHSG Fluktuatif, Cenderung Menguat Terbatas (6,100—6,170).IHSG pada perdagangan akhir pekan kemarin mampu ditutup menguat tipis berada di level 6,144. Indeks tampak mengalami konsolidasi dan berpeluang berlanjut dengan menguji kembali resistance level di 6,170. MACD cenderung menguat, namun stochastic yang mengalami overbought berpotensi menghambat laju penguatan indeks yang jika berbalik melemah berpotensi menuju 6,100. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif, cenderung menguat terbatas.

Krisis Evergrande menjadi faktor yang berpotensi memperlambat pemulihan ekonomi global,"

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberikan peringatan keras terkait isu krisis dari Evergrande.


   

Ia menjelaskan bahwa Evergrande saat ini mengalami situasi yang sangat sulit, karena terlilit utang yang cukup besar. "Utang perusahaan konstruksi terbesar di Tiongkok itu mencapai di atas USD 300 miliar," ucap Sri Mulyani seperti dikutip dari Antara, Sabtu (25/9). 






Defisit APBN Agustus Tembus Rp383 Triliun, Menkeu Bilang Masih Terjaga Menteri Keuangan Terbaik 2020 versi Global Markets itu pun mengingatkan seluruh pihak untuk waspada pada dampak yang ditimbulkan dari krisis Evergrande Pasalnya, dampak Evergrande juga akan mempengaruhi perekonomian di Indonesia. 


 Tak hanya itu, Sri Mulyani juga meminta Indonesia mempelajari situasi ekonomi China yang menjadi salah satu pangsa ekspor Indonesia. Krisis Evergrande menjadi faktor yang berpotensi memperlambat pemulihan ekonomi global," kata dia. Lebih lanjut, Sri Mulyani juga menyebut faktor lain yang menjadi kekhawatiran dalam pemulihan ekonomi Indonesia dan dunia.



((((  Jangan Lupa Klik Banner Dibawah ini untuk Belajar Bursa Efek Dunia Secara Nyata )))8

   


 Faktor tersebut adalah Covid-19 varian Delta serta mutasi virus lainnya. "Pemulihan ekonomi yang tidak merata di berbagai negara, serta kenaikan inflasi," ujar Sri Mulyani.

Dana Asing Lagi-lagi Kabur, Pekan ini Mencapai Rp5,92 Triliun

 

 Dana Asing Lagi-lagi Kabur, Pekan ini Mencapai Rp5,92 Triliun Lagi, aliran dana asing lagi-lagi keluar dari Indonesia pada pekan ini. Setelah pada pekan lalu terjadi outflow sebesar Rp2,99 triliun, pada pekan ini dana asing yang keluar meningkat nyaris dua kali lipat yakni sebesar Rp5,92 triliun. 










 "Berdasarkan data transaksi 20-23 September 2021, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp5,92 triliun terdiri dari jual neto di pasar SBN sebesar Rp6,83 triliun dan beli neto di pasar saham sebesar Rp0,91 triliun," 

ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono di Jakarta, Jumat (24/9/2021). Dengan kondisi demikian, maka aliran dana asing yang masuk secara year to date (ytd) selama 2021 pun kini berkurang menjadi Rp11,18 triliun. Baca Juga: Ramai-ramai Jual SBN, Dana Asing Kabur Rp2,99 Triliun Pekan ini Di sisi lain, Premi CDS Indonesia 5 tahun naik ke level 76,18 bps per 23 September 2021 dari 68,85 bps per 17 September 2021. 


Posisi ini menunjukkan risiko investasi di Indonesia mengalami peningkatan.

(((((( Klik Barner dibawah ini untuk Belajar Trading di Bursa Efek Dunia )))))

   


 Terkait nilai tukar Rupiah, Erwin menuturkan, Rupiah ditutup pada level (bid) Rp14.240 per dolar AS pada Kamis (24/9/2021). Posisi ini sedikit menguat bila dibandingkan Jumat (24/9/2021) dimana Rupiah dibuka pada level (bid) Rp14.220 per dolar AS. 

 Sementara itu, Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke level 6,21% pada Jumat (24/9/2021), lebih tinggi lebih tinggi bila dibandingkan posisi Kamis (23/9/2021) yang berada di level 6,17%.

Pemilik Saham Terbesar Kedua Evergrande Berencana Jual Seluruh Sahamnya

Kabar terbaru dari China Evergrande yang tengah dirundung masalah. Pemegang saham terbesar kedua dari perusahaan pengembang properti itu menyatakan telah melepas kepemilikan sahamnya di Evergrande. Angka yang disebut mencapai $32 juta dan juga sepenuhnya ingin keluar dari kerjasama holding yang sudah berjalan selama ini. Dilansir dari Reuters Kamis (23/09), tercatat 108,91 juta lembar saham atau 0,82%, dari modal saham yang diterbitkan Evergrande antara 30 Agustus dan 21 September seharga HK$246,5 juta ($32 juta), telah dijual oleh Chinese Estates dan berencana menjual seluruh sahamnya di perusahaan itu. Hasil penjualan akan dialihkan untuk modal kerja dan investasi lain, tambah perusahaan. Pukul 13.06 WIB, saham Chinese Estates melonjak 8,26% di 2,36 menurut data  dan saham China Evergrande Group melonjak 17,18% ke 2,66 setelah anak perusahaannya mengatakan unitnya Rabu bahwa pihaknya telah "menyelesaikan" pembayaran kupon untuk obligasi dalam negeri.
Chinese Estates Holdings menjelaskan dalam pengajuan laporan ke otoritas Bursa Saham Hong Kong (HKSE) bahwa dewan perusahaan prihatin dan berhati-hati menyikapi perkembangan dari Evergrande terkait dengan pengungkapan likuiditasnya. Sebagaimana diketahui Evergrande mempunyai liabilitas utang hingga $305 miliar. Perusahaan juga berusaha untuk memenuhi kewajibannya itu yang membuat investor khawatir dampak dari gagal bayar Evergrande bisa cukup luas baik dalam maupun luar negeri.