Translate this page to the following language!

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified


INSURANCE WORLDWIDE

Informasi Terpanas Tentang Manfaat Asuransi Yang Lagi Menjadi Trending Topik diseluruh Dunia *** Read More ***

PRINCES CELEBRITY WORLDWIDE

Informasi Terpanas Tentang Kehidupan Artis Yang Lagi Menjadi Trending Topik diseluruh Dunia *** Read More ***

PRINCES HISTORY TOUR AND TRAVEL

Informasi Terpanas Tentang Perjalanan Wisata Yang Lagi Menjadi Trending Topik diseluruh Dunia *** Read More ***

PRINCES LOVE GOD

Informasi Terpanas Tentang Kehidupan Rohani Yang Lagi Menjadi Trending Topik diseluruh Dunia *** Read More ***

PRINCES ADVERTISING

Kesempatan Buat Anda yang ingin Memajukan Bisnis dengan Pasang Iklan Secara Gratis dan Dibaca diseluruh Dunia *** Read More ***

Yuk Belajar Jual Beli Dollar

Doktrin Tritunggal, Apakah Menyerap Ajaran Agama Lain?

Tuhan Allah adalah Bapa di dalam hakekat-Nya sebagai sekutu umat-Nya, sebab Dialah yang menciptakan, memanggil dan menyelamatkan umat-Nya. Tuhan Allah adalah Anak di dalam hakekat-Nya sebagai sekutu umat-Nya, sebab Dialah yang menyatakan atau yang menjelmakan atau mewujudkan hakekat Bapa sebagai sekutu umat-Nya, hingga benar-benar umat Allah menjadi sekutu-Nya. Dan Tuhan Allah adalah Roh Kudus di dalam hakekat-Nya sebagai sekutu umat-Nya, sebab Dialah yang membenarkan, menyucikan serta menyempurnakan umat-Nya.

Doktrin Tritunggal,


Apakah pandangan ini tidak sama dengan pandangan Sabellius?

Sabellius mengajarkan, bahwa di dalam Perjanjian Lama, Tuhan Allah menampakkan diri-Nya sebagai Bapa dan Pencipta, di dalam diri Yesus, Ia menampakkan diri sebagai Anak dan Penyelamat, dan akhirnya sejak hari Pentakosta, Ia menampakkan diri sebagai Roh Kudus, sehingga Bapa, Anak, dan Roh Kudus adalah penampakan diri Tuhan Allah yang secara berturut-turut. Akan tetapi tidaklah demikian penyataan Tuhan Allah menurut Alkitab. Sejak semula dan untuk selama-lamanya Tuhan Allah menyatakan diri-Nya sebagai pencipta, penyelamat dan pembebas umat-Nya. Sejak di Perjanjian Lama, Tuhan Allah menyatakan diri sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Hal itu semuanya diwujudkan dengan sejelas-jelasnya di dalam diri Yesus Kristus, Firman yang menjadi manusia.

Tuhan Allah adalah Bapa, Anak, dan Roh Kudus di dalam karya-Nya sejak semula hingga kini dan untuk selama-lamanya. Tuhan Allah adalah Tritunggal di dalam segala karya-Nya, baik di dalam penjadian, maupun di dalam penyelamatan dan pembebasan. Ia adalah Tritunggal dalam hakekat-Nya sebagai sekutu umat-Nya, dahulu, sekarang, dan untuk selama-lamanya.

Mengenai anggapan adanya persamaan ajaran agama lain dengan ajaran Tritunggal ini, di bawah ini pembahasannya:

Pertama-tama di dalam Agama Hindu ada ajaran yang disebut Trimurti, yang di dalam agama Hindu Jawa disebut ajaran tentang Tri Purusa. Ajaran ini mengajarkan ada tiga bentuk (trimurti) dari zat yang mutlak (Brahman), yaitu Brahma, Wisnu, dan Siwa. Di dalam kitab Mahabharata terdapat suatu ucapan yang masyhur, yaitu bahwa Prajapati menciptakan dalam bentuk Brahma, memelihara dalam bentuk manusia (Wisnu) dan merusak dalam bentuk Rudra, yaitu Siwa yang lain (Mahabharata III, 272, 46). Senada dengan ucapan di atas itu dikatakan mengenai Brahman, yaitu bahwa Brahman memiliki tiga penjelmaan, atma (jiwa perorangan), prakrti (alam) dan Isywara (Tuhan).

Di dalam prakteknya masing-masing mashab Hindu memiliki salah satu dewa menjadi dewanya yang tertinggi, sedang kedua dewa lainnya menjadi penjelmaannya, umpamanya mashab Siwa menganggap Siwa sebagai dewa yang tertinggi, yang identik dengan Brahman, dan yang kemudian demi kepentingan penciptaan, pemeliharaan dan pengrusakan, menjelma sebagai Brahma, Wisnu, dan Rudra.

Menurut keyakinan Hindu, dewa yang tertinggi, baik ia disebut Brahman, maupun Siwa, atau Wisnu, atau sebutan yang lain, dipandang sebagai Zat yang Mutlak, yang bebas dari segala hubungan dan sifat, yang tidak dapat ditembus oleh akal manusia. Jadi semacam tabiat ilahi dari Plato. Tokoh ini adalah zat yang transenden, yang tidak berbuat dan tidak berkehendak. Sebab seandainya zat ini berkehendak untuk berbuat, ia akan terikat kepada karma dan samsara. Oleh karena itu tokoh yang tertinggi ini memerlukan penjelmaan yang lebih kasar, yang lebih rendah untuk dapat berfungsi sebagai pencipta, pemelihara dan pelebur segala sesuatu. Itulah sebabnya ia menjelma dalam Brahma, Wisnu, dan Rudra. Ketiga penjelmaan ini dipandang sebagai bersamaan dengan perkembangan proses kosmos dengan hukumnya: lahir, berkembang, dan mati. Akan tetapi di dalam sistem yang mengerjakan, bahwa Brahman tidak terikat kepada pekerjaan, maka penjelmaan ini sebenarnya adalah khayalan belaka. Sebab dilihat dari pihak Brahman, penjelmaan ini tidak ada, penjelmaan ini hanya tampak sebagai penjelmaan jikalau dilihat dari pihak manusia.

Menurut anggapan orang India yang modern (Dr. S. Radhakrishnan), ajaran Trimurti mengajarkan tiga segi atau tiga aspek dari suatu kepribadian ilahi yang kompleks.

Jelas, bahwa pandangan agama Hindu tentang Trimurti atau Tri Purusa ini tiada sangkut-pautnya dengan pandangan Alkitab yang mengungkapkan hakekat Tuhan Allah sebagai Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Bapa, Anak, dan Roh Kudus bukan khayalan manusia, juga bukan khayalan Allah. Ketiga penyataan Allah itu diungkapkan di dalam firman dan karya-Nya di dalam sejarah umat-Nya dan dialami oleh umat Allah sebagai kenyataan yang hidup.

Di dalam tasawwuf (umpamanya ajaran Abd. al-Karim al-Jili), Tuhan Allah dipandang sebagai zat yang mutlak atau zat yang akali secara murni, yang esa dalam arti filsafat, yaitu tanpa bagian dan tidak dibagi-bagi, tanpa sifat dan hubungan. Jadi hampir sama dengan ajaran Hindu mengenai Brahman. Dalam keadaan-Nya yang mutlak itu Tuhan disebut: kabut yang gelap (al-‘ama). Dalam keadaan yang mutlak ini Tuhan dapat disebut juga inti sari zat, yang memiliki aspek atau segi keluar, yaitu ahadiyya, di mana yang mutlak tadi sadar akan dirinya sebagai kesatuan. Ahadiyya ini memiliki dua aspek, yaitu huwiyya (ke-ia-an) yang menandai kesatuan batin, di mana yang mutlak sadar akan diri-Nya sebagai yang tidak jamak, dan aniyya (ke-aku-an), yang mewujudkan ungkapan ke luar dari huwiyya, yaitu kesatuan yang menyatakan diri dalam eksistensi di mana yang mutlak sadar akan diri-Nya sebagai kebenaran dari yang jamak.

Dapat dikatakan, bahwa di sini ada tiga macam kesadaran di dalam Tuhan Allah sebagai Yang Mutlak. Pertama-tama Tuhan sadar akan diri-Nya sebagai kesatuan yang murni dan esa (ahadiyya); kemudian Tuhan sadar akan diri-Nya sendiri sebagai yang mengandung di dalam-Nya yang jamak (huwiyya), dan akhirnya Tuhan sadar akan diri-Nya sebagai yang menyatakan yang jamak (aniyya).

Juga pandangan ini tidak dapat disamakan dengan ajaran Alkitab tentang Allah Tritunggal.

Di dalam Kebatinan Jaya ada satu aliran yang mengajarkan tentang ketritunggalan, yaitu Pangestu. Menurut Pangestu, Tuhan Allah yang Maha Esa itu disebut Tri Purusa, yang artinya: keadaan satu yang bersifat tiga, yaitu: Suksma Kawekas (Tuhan yang Sejati), yang di dalam bahasa Arab disebut Allah ta’ala, Suksma Sejati (Penuntun Sejati atau Guru Sejati), yaitu utusan Tuhan, dan akhirnya Roh Suci yaitu manusia sejati atau jiwa manusia sejati. Demikian disebutkan di dalam Kitab Sasangka Jati. Menurut Dr. Sumantri almarhum, ketiga sifat itu harus diterangkan sebagai tiga faset, dan harus diartikan demikian, bahwa Suksma Kawekas adalah Hidup Pertama dalam keadaannya yang masih tenang, tanpa gerak, tanpa kesadaran, seperti halnya dengan lautan sepi yang tanpa gelombang, atau seperti kata Hamzah Pansuri: seperti laut yang dalam. Suksma Sejati adalah Hidup Pertama dalam keadaannya yang aktif bekerja seperti lautan yang bergelombang. Adapun Roh Suci adalah Hidup Pertama yang melepaskan diri dari Tuhan, seperti halnya dengan titik air yang menguap melepaskan diri dari lautan yang bergelombang tadi, serta yang kemudian dipenjarakan di dalam tubuh.

Menurut Pangesti, Suksma Kawekas sama dengan Allah Bapa di dalam agama Kristen, Suksma Sejati sama dengan Allah Anak dan Roh Suci sama dengan Roh Suci di dalam ketritunggalan agama Kristen. Akan tetapi jelas, bahwa pendapat yang demikian bukan didasarkan atas penyelidikan yang seksama, sekalipun hal itu disebutkan di dalam Kitab Sasangka Jati.

Pertama harus dikemukakan, bahwa Pangestu tidak mengajarkan, bahwa hakekat Tuhan Allah adalah menjadi sekutu umat-Nya.

Kedua, sekalipun Pangestu mengatakan, bahwa Tuhan Allah memiliki tiga faset atau wajah, namun ternyata, menurut keterangan Dr. Sumantri, ketiga faset tadi adalah tiga pangkat dari tabiat ilahi atau ketuhanan yang makin lama makin rendah (lautan sepi yang tanpa gelombang, lautan gelombang, dan titik air yang menguap atau melepaskan diri dari lautan yang bergelombang). Oleh karena itu ajaran Pangesti ini sebenarnya adalah suatu ajaran emanasi, pengaliran ke luar dari zat ilahi, yang pada hakekatnya sama dengan ajaran Hindu tentang Brahman dan ajaran Tasawwuf tentang martabat.

Ketiga, Roh Suci di dalam ajaran Pangestu bukanlah daya ilahi yang dinamis, dengannya Allah hadir berbuat, melainkan bagian zat Allah yang dipenjarakan di dalam tubuh manusia.

Baca Yang lain Tentang Teologi Kristen ===>>> Read More <<<===

Dasar dari Gereja Pentakosta

THE CHURCH

Yang Kami Percaya


ALKITAB

Kami percaya bahwa Alkitab adalah Firman Allah dan berisi satu sistem yang harmonis dan cukup lengkap doktrin. Kami percaya inspirasi penuh dari Firman Allah. Kami memegang Firman Tuhan menjadi satu-satunya otoritas dalam segala hal dan menegaskan bahwa tidak ada doktrin bisa benar atau penting, jika tidak menemukan tempat di Word ini.

BAPA

Kami percaya pada Tuhan, Bapa Yang Mahakuasa, Penulis dan Pencipta segala sesuatu. Perjanjian Lama mengungkapkan Allah dalam perilaku yang beragam, dengan mewujudkan sifatnya, karakter, dan kerajaan. Injil dalam Perjanjian Baru memberi kita pengetahuan tentang Allah "Bapa" atau "Bapa-Ku", yang menunjukkan hubungan Allah dengan Yesus sebagai Bapa, atau mewakili Dia sebagai Bapa dalam Ketuhanan, dan Yesus sendiri bahwa Anak (St. John 15: 8, 14:20). Yesus juga memberikan Allah perbedaan "Fatherhood" untuk semua orang percaya ketika ia menjelaskan Allah dalam terang "Bapa Anda di Surga" (Matius 6: 8).

ANAK ALLAH

Kami percaya bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah, orang kedua di Ketuhanan Trinitas atau Tritunggal Ketuhanan. Kami percaya bahwa Yesus adalah dan kekal dalam dirinya dan alam sebagai Anak Allah yang dengan Allah di awal penciptaan (St. Yohanes 1: 1). Kami percaya bahwa Yesus Kristus dilahirkan dari seorang perawan bernama Maria menurut kitab suci (Matius 01:18), sehingga menimbulkan keyakinan dasar kita dalam Kelahiran Perawan dan semua peristiwa ajaib seputar fenomena (St. Matius 1: 18-25). Kami percaya bahwa Yesus Kristus menjadi "hamba yang menderita" manusia; penderitaan hamba ini datang berusaha untuk menebus manusia dari dosa dan mendamaikan dia kembali kepada Allah, Bapa-Nya (Roma 5:10). Kami percaya bahwa Yesus Kristus berdiri sekarang sebagai mediator antara Allah dan manusia (I Timotius 2: 5)

ROH KUDUS

Kami percaya Roh Kudus atau Roh Kudus adalah pribadi ketiga dari Trinitas, dari Bapa dan Anak, adalah substansi yang sama, sama dengan kuasa dan kemuliaan, dan bersama-sama dengan Bapa dan Anak, bisa dipercaya dalam , taat, dan menyembah. Roh Kudus adalah karunia diberikan kepada orang percaya untuk tujuan melengkapi dan memberdayakan orang percaya, membuatnya menjadi saksi yang lebih efektif untuk layanan di dunia. Ia mengajar dan membimbing satu ke dalam seluruh kebenaran (Yohanes 16:13; Kisah Para Rasul 1: 8, 08:39).

BAPTISAN ROH KUDUS

Kami percaya bahwa Baptisan Roh Kudus adalah pengalaman setelah konversi dan pengudusan dan lidah-berbicara adalah konsekuensi dari baptisan Roh Kudus dengan manifestasi dari buah roh (Galatia 5: 22-23; Kisah Para Rasul 10:46, 19: 1-6). Kami percaya bahwa kita tidak dibaptis dengan Roh Kudus agar dapat diselamatkan (Kisah Para Rasul 19: 1-6; Yohanes 3: 5). Ketika salah satu menerima pembaptisan Kudus pengalaman Ghost, kami percaya orang akan berbicara dengan bahasa yang tidak dikenal untuk diri sendiri sesuai dengan kedaulatan Kristus. Diisi dengan Roh berarti harus Spirit dikendalikan seperti yang diungkapkan oleh Paulus dalam Efesus 5: 18-19. Karena demonstrasi karismatik yang diperlukan untuk membantu gereja mula-mula untuk menjadi sukses dalam melaksanakan perintah Kristus, maka kami percaya bahwa Kudus pengalaman Roh adalah wajib bagi semua orang hari ini.

LAKI LAKI


Kami percaya bahwa manusia diciptakan oleh Allah yang kudus, yang terdiri dari tubuh dan jiwa. Kami percaya bahwa manusia, oleh alam, adalah dosa dan suci. Yang lahir dalam dosa, ia harus dilahirkan kembali, dikuduskan dan disucikan dari segala dosa dengan darah Yesus. Kami percaya bahwa manusia diselamatkan oleh mengakui dan meninggalkan dosa-dosanya, dan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, dan bahwa setelah menjadi anak Allah, dengan menjadi dilahirkan kembali dan diadopsi ke dalam keluarga Allah, ia mungkin, dan harus, mengklaim warisan dari anak-anak Allah, yaitu baptisan Roh Kudus.

DOSA

Dosa, Alkitab mengajarkan, dimulai pada dunia malaikat (Yehezkiel 28: 11-19; Yesaya 14: 12-20), dan ditransmisikan ke dalam darah manusia melalui ketidaktaatan dan penipuan termotivasi oleh ketidakpercayaan (I Timotius 2:14 ). Dosa Adam, yang dilakukan dengan makan buah terlarang dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, yang dilakukan dengan itu polusi permanen atau sifat manusia bejat semua keturunannya. Hal ini disebut "dosa asal." Dosa sekarang dapat didefinisikan sebagai pelanggaran kehendak terhadap Allah dan kurangnya kesesuaian dengan kehendak Allah. Karena itu, kami yakin, bahwa manusia oleh alam, adalah dosa dan bahwa ia telah jatuh dari keadaan yang mulia dan benar dari mana dia diciptakan, dan telah menjadi tidak benar dan suci. Man, oleh karena itu, harus dikembalikan ke negara tentang kekudusan dari mana ia telah menurun dilahirkan kembali (John 3: 7).

KESELAMATAN

Penawaran keselamatan dengan penerapan karya penebusan kepada orang berdosa dengan restorasi untuk mendukung ilahi dan persekutuan dengan Allah. Operasi penebusan ini Roh Kudus atas orang-orang berdosa yang dibawa oleh pertobatan kepada Allah dan iman kepada Tuhan kita Yesus Kristus yang membawa konversi, iman, pembenaran regenerasi, pengudusan, dan baptisan Roh Kudus. Pertobatan adalah pekerjaan Allah, yang menghasilkan perubahan pikiran sehubungan dengan hubungan manusia dengan Tuhan. (Matius 3: 1-2, 4:17; Kis 20:21). Iman adalah keyakinan tertentu tempa dalam hati oleh Roh Kudus, untuk kebenaran Injil dan kepercayaan jantung pada janji-janji Allah di dalam Kristus (Roma 1:17, 3:28; Matius 09:22; Kisah Para Rasul 26:18). Konversi adalah tindakan Allah dimana Dia menyebabkan orang berdosa regenerasi, dalam kehidupan sadarnya, untuk kembali kepada-Nya dalam pertobatan dan iman (II Raja-raja 5:15; II Tawarikh 33: 12-13; Lukas 19: 8, 9; Kisah 08:30). Regenerasi adalah bahwa tindakan Allah dimana prinsip kehidupan baru ditanamkan dalam diri manusia, dan disposisi yang mengatur jiwa yang dikuduskan dan latihan suci pertama disposisi baru ini dijamin. Penyucian adalah bahwa operasi ramah dan terus menerus dari Roh Kudus, dimana Dia memberikan berdosa dibenarkan dari polusi dosa, memperbaharui seluruh sifatnya menurut gambar Allah dan memungkinkan dia untuk melakukan perbuatan baik (Roma 6: 4; 5: 6 ; Kolose 2:12; 3: 1).

MALAIKAT

Alkitab menggunakan istilah "malaikat" (tubuh surgawi) dengan jelas dan terutama untuk menunjukkan utusan atau duta Allah dengan rujukan tulisan suci seperti Wahyu 4: 5, yang menunjukkan tugas mereka di surga untuk memuji Tuhan (Mazmur 103: 20), untuk melakukan kehendak Allah (Matius 18:10) dan untuk dilihat wajahnya. Tapi karena surga harus turun ke bumi, mereka juga memiliki misi ke bumi. Alkitab menunjukkan bahwa mereka disertai Allah dalam Penciptaan, dan juga bahwa mereka akan menemani Kristus sebagai imbalan-Nya di Glory.

DEMONS


Demons menunjukkan roh jahat atau jahat; mereka kadang-kadang disebut setan atau makhluk setan. Mereka adalah roh-roh jahat, milik terlihat atau spiritual dunia, diwujudkan dalam manusia. Perjanjian Lama mengacu penghulu setan, kadang-kadang disebut Setan (Musuh) atau Iblis, memiliki kekuatan dan kebijaksanaan, mengambil kediaman bentuk lain seperti ular (Kejadian 3: 1). Perjanjian Baru berbicara tentang Iblis sebagai Penggoda (Matius 4: 3) dan melanjutkan dengan mengatakan karya-karya Setan, Iblis, dan Demons sebagai memerangi kebenaran dan baik dalam bentuk apapun, terbukti menjadi musuh bagi orang-orang kudus . Kekuatan utama mereka dilaksanakan untuk menghancurkan misi Yesus Kristus. Hal ini dapat juga dikatakan bahwa Gereja Kristen percaya Demons, Setan, dan Setan. Kami percaya dalam kekuasaan mereka dan tujuan. Kami percaya mereka dapat ditundukkan dan ditaklukkan seperti dalam perintah untuk percaya Yesus. "Dalam nama saya mereka akan mengusir setan dan pekerjaan Iblis dan untuk melawan dia dan kemudian ia akan lari (MENARIK) dari Anda." (Markus 16:17).

GEREJA

Gereja membentuk kesatuan rohani yang Kristus adalah kepala ilahi. Hal ini animasi oleh satu Roh, Roh Kristus. Ini mengaku satu iman, berbagi satu harapan, dan melayani satu Raja ,. Ini adalah benteng kebenaran dan lembaga Tuhan untuk berkomunikasi dengan orang-orang percaya semua berkat rohani. Gereja kemudian adalah obyek dari iman kita dan bukan pengetahuan. Nama Gereja kita, "GEREJA TUHAN DI DALAM KRISTUS" didukung oleh I Tesalonika 2:14 dan ayat-ayat lain dalam Surat-Surat Paulus. Kata "GEREJA" atau "EKKLESIA" pertama kali diterapkan pada masyarakat Kristen oleh Yesus Kristus dalam Matius 16:18, kesempatan itu adalah bahwa dari doa nya Petrus di Kaisarea Phillippi.

 KEDATANGAN KRISTUS YANG KEDUA

Kami percaya pada kedatangan Kristus yang kedua; bahwa Dia akan datang dari langit ke bumi, secara pribadi, tubuh, tampak (Kis 1:11; Titus 2: 11-13; Matius 16:27; 24:30; 25:30; Lukas 21:27; Yohanes 1: 14, 17; Titus 2:11) dan bahwa Gereja, mempelai wanita, akan diangkat untuk bertemu dengan Dia di udara (I Tesalonika 4: 16-17). Kami menegur semua yang memiliki harapan ini untuk memurnikan diri mereka sebagai Dia adalah murni.

PENYEMBUHAN ILAHI


Gereja Allah di dalam Kristus percaya dan praktek Penyembuhan Ilahi. Ini adalah perintah Yesus kepada para Rasul (Markus 16:18). Yesus menegaskan ajarannya pada penyembuhan dengan menjelaskan kepada murid-murid-Nya, yang menjadi Rasul, bahwa penyembuhan para korban adalah dengan iman (Lukas 9: 40-41). Oleh karena itu, kami percaya bahwa penyembuhan dengan iman kepada Allah memiliki dukungan Alkitabiah dan otoritas ditahbiskan. Tulisan-tulisan St. James 'dalam suratnya mendorong Penatua untuk berdoa bagi orang sakit, meletakkan tangan di atas mereka dan untuk mengurapi mereka dengan minyak, dan bahwa doa dengan iman akan menyembuhkan orang sakit dan Tuhan akan membangunkan mereka. Penyembuhan masih dipraktekkan secara luas dan sering di Gereja Allah di dalam Kristus, dan kesaksian penyembuhan dalam Gereja kita bersaksi kepada fakta ini.

KEAJAIBAN


Gereja Allah di dalam Kristus percaya bahwa mukjizat terjadi untuk meyakinkan orang-orang bahwa Alkitab adalah Firman Allah. Sebuah keajaiban dapat didefinisikan sebagai tindakan yang terlihat luar biasa kekuasaan Ilahi, tempa oleh badan efisien kehendak Allah, yang telah sebagai penyebab akhir pembenaran dari kebenaran firman Tuhan. Kami percaya bahwa pekerjaan-pekerjaan Allah, yang dilakukan selama awal Kekristenan, lakukan dan akan terjadi bahkan saat di mana Allah diberitakan, Iman di dalam Kristus dilaksanakan, Roh Kudus adalah aktif, dan Injil penempatannya dalam kebenaran (Kisah Para Rasul 05:15; 6: 8; 09:40; Lukas 04:36, 7: 14-15; 5: 5-6; Markus 14:15).

Tata cara GEREJA Pentakosta
Hal ini umumnya diakui bahwa untuk suatu peraturan yang akan berlaku, itu harus dilembagakan oleh Kristus. Ketika kita berbicara tentang tata gereja, kita berbicara tentang orang-orang yang ditetapkan oleh Kristus, di mana oleh tanda-tanda masuk akal kasih karunia Allah di dalam Kristus, dan manfaat dari perjanjian kasih karunia yang diwakili, disegel, dan diterapkan kepada orang percaya, dan ini pada gilirannya memberikan ekspresi iman dan kesetiaan mereka kepada Allah. Gereja Allah di dalam Kristus mengakui tiga peraturan sebagai telah ditetapkan oleh Kristus sendiri dan oleh karena itu, mengikat praktek gereja.

A. Perjamuan Tuhan (PERJAMUAN KUDUS)


Perjamuan Tuhan melambangkan kematian dan penderitaan bagi kepentingan dan di tempat umat-Nya Tuhan. Hal ini juga melambangkan partisipasi orang percaya di dalam Kristus yang disalibkan. Ini tidak hanya mewakili kematian Kristus sebagai obyek iman yang mempersatukan orang percaya kepada Kristus, tetapi juga efek tindakan ini sebagai pemberian hidup, kekuatan, dan sukacita bagi jiwa. Komunikan dengan iman masuk ke dalam kesatuan spiritual khusus jiwanya dengan Kristus yang dimuliakan.

B. MENCUCI KAKI


Mencuci kaki dipraktekkan dan diakui sebagai tata cara di Gereja kita karena Kristus, dengan contoh-Nya, menunjukkan bahwa kerendahan hati ditandai kebesaran dalam Kerajaan Allah, dan layanan itu, diberikan kepada orang lain memberi bukti bahwa kerendahan hati, dimotivasi oleh cinta, ada. Layanan ini diadakan setelah Perjamuan Tuhan; Namun, keteraturan yang diserahkan kepada kebijaksanaan Pastor yang bertanggung jawab.

C. AIR BAPTISAN

Kami percaya bahwa Air Baptisan diperlukan seperti yang diperintahkan oleh Kristus di St. John 3: 5, "KECUALI MAN AKAN DILAHIRKAN KEMBALI DARI AIR DAN ROH."

Namun, kami tidak percaya bahwa baptisan air saja merupakan sarana keselamatan, tetapi demonstrasi luar bahwa seseorang telah memiliki pengalaman konversi dan telah menerima Kristus sebagai Juruselamat pribadinya. Sebagai Pentakosta, kita berlatih perendaman dalam preferensi untuk "percikan", karena perendaman berhubungan lebih dekat dengan kematian, penguburan, dan kebangkitan Tuhan kita (Kolose 2:12). Hal ini juga melambangkan regenerasi dan pemurnian lebih dari modus lain. Oleh karena itu, kita berlatih perendaman sebagai modus kami Pembaptisan. Kami percaya bahwa kita harus menggunakan Formula Pembaptisan diberikan kepada kita oleh Kristus untuk semua "... DALAM NAMA BAPA, DAN DARI ANAK, DAN DARI ROH KUDUS." (Matius 28:19)

How God Hold My Hand

Berikut adalah beberapa kehidupan  yang saya alami dan bagaimana Tuhan telah memegang tangan saya, untuk dapat keluar dalam  situasi yang saya alami.

rohani


Saya berterima kasih kepada Tuhan bahwa Dia selalu bersama saya .Tuhan tidak pernah gagal  atau meninggalkan saya. Ketika saya menghadapi kesulitan dalam hidup, Tuhan memegang tangan saya dan membawa saya keluar dari badai. Dia berkata kepada saya, "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu. Jangan takut, dan jangan kecewa, sebab Aku menyertai engkau, ke manapun Kamu pergi ". (Yosua 1: 9)

Ketika aku sedang  bekerja, lelah dan tidak enak badan, Tuhan membebaskan saya dari segala beban. Dan saya bisa menyelesaikan tanggung jawab hidup dan tantangan dengan Tuhan sebagaimana Dia berkata kepada saya dalam ayat ini "Datanglah ke padaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati, dan kamu akan mendapat ketenangan . Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan "(Matius 11: 28 - 30)..

 Saya berterima kasih kepada Tuhan untuk jaminan-Nya, kesetiaan dan janji-janji.

Pada saat-saat ketika saya merasa sedih, maka saya hanya perlu menangis dan mencurahkan hati saya kepada Tuhan. Seruanku akan melakukan perjalanan ke telinga Tuhan dan Tuhan tahu pesan saya bahkan jika saya terlalu tertekan untuk memberitahu Tuhan apa yang ingin saya katakan.

Saya didiagnosa menderita kanker tiroid papiler Maret 2013. Selama waktu itu Tuhan berbicara kepada saya melalui beberapa ayat-ayat ini.

 "Jangan takut, sebab Aku menyertai engkau.
  Jangan berkecil hati, karena Aku Allahmu.
  Aku akan menguatkan Anda dan membantu Anda.
  Aku akan membawa engkau dengan tangan kanan saya menang. "Yesaya 41:10

 "Jangan takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil namamu, kamu adalah milikKu." (Yesaya 43: 1). Tuhan juga meyakinkan saya bahwa Dia akan membuat jalan di padang gurun dan sungai di padang gurun. (Yesaya 43: 19)

Firman-Nya memberi saya kekuatan, keberanian dan kekuatan untuk beristirahat pada-Nya. Uluran Tangan  kesembuhanNya telah menyembuhkan saya dan memberi saya total tiroidektomi . Saya bersyukur dan bersyukur bahwa Dia telah menghilangkan semua sel-sel kanker dari tubuh saya.

Tuhan selalu mendekat kepada saya pada saat saya membutuhkan. Dia tidak pernah terlalu sibuk untuk mendengar saya ketika saya menelepon Nya.
Puji Tuhan bahwa saya bisa bersukacita dalam kasih-Nya yang besar. Ini adalah kehormatan luar biasa semua dosa-dosa saya telah diampuni dan disebut anak Allah. Sebagai anak Allah, saya  telah menyerahkan hidup saya kepada-Nya. Aku hanya perlu untuk hidup dengan iman dan bukan karena melihat.

Akibat Menjadi Hamba Uang

Saya adalah Suryanti Wangsa. Saya memiliki perusahaan dan bagi saya uang adalah ukuran kebahagiaan. Saya hanya fokus pada perusahaan dan tidak memperhatikan anak -anak saya. Saya memiliki cita-cita untuk membahagiakan orang tua dan memberikan fasilitas kepada anak-anak saya.

Setelah pulang kantor, saya sedang mengobrol dengan suami saya, lalu ia memberitahukan bahwa saya bahwa perusahaan kami mendapat tawaran dari banyak pabrik untuk menjadi distributor. Namun, ketika itu saya tidak setuju karena kami harus menambahkan gudang. Sementara untuk membangun sebuah gudang, membutuhkan banyak biaya.

Renungan Harian



Akhirnya dengan perdebatan yang panjang, kami memutuskan untuk membangun sebuah gudang. Namun, sebelum gudang tersebut diselesaikan, saya mendapat kabar bahwa ada salah satu perusahaan yang mengambil barang dari kami, namun belum membayar. Saya pun langsung mengecek ke lokasi. Saat itu saya sangat khawatir, bagaimana kalau perusahaan tersebut tidak membayar. Setelah saya sampai di perusahaan tersebut, ternyata sudah di segel oleh pihak bank. Yang saya rasakan ketika itu adalah hati yang hancur.

Dengan keadaan tersebut, kami pun bersepakat untuk menjual gudang milik kami. Suami saya memutuskan untuk kembali ke Sumedang untuk bekerja lagi agar bisa melunasi semua hutang-hutang kami. Karena asset mati, sisa modal pun habis di pembayaran gudang. Kami pun mengurangi pengeluaran, seperti mengurangi karyawan. Bahkan, semangat saya semakin patah ketika saudara saya menelpon untuk meminta modalnya di perusahaan saya. Akhirnya, saya berhasil membujuknya untuk mengembalikan dengan cara dicicil. Saya juga mengundurkan diri sebagai distributor dari perusahaan susu yang membesarkan nama perusahaan kami. Keadaan kami saat itu juga mengharuskan untuk menjual mobil. Karena saya tidak bisa mencicil kredit bank, akhirnya saya menambahkan waktu kredit dengan jaminan setifikat rumah orang tua saya.

Dengan apa yang saya alami ketika itu, saya merasakan bahwa Tuhan tak ada, dan saya marah kepada Tuhan. Saya berniat untuk bunuh diri saat itu. Namun, niat itu pun tidak sempat saya lakukan, karena ibu saya datang ke rumah. Akhirnya, dia pun mendoakan saya. Dan saya mendapatkan kekuatan baru. Sampai suatu ketika saya menghadiri suatu ibadah, dalam ibadah tersebut saya merasakan ada sebuah kekuatan baru.  Ketika kotbah, Tuhan memberikan kekuatan kepada saya melalui FirmanNya dari Yohanes 41:10 yang berkata : 

Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kananKu yang membawa kemenangan.

Setelah merasakan Kasih Tuhan yang luar biasa, akhirnya Tuhan mengubahkan paradigma saya melalui jalan-jalanNya. Saat ini saya merasakan kebahagiaan dengan keluarga yang utuh dalam Yesus. Semua asset saya hilang, namun Tuhan menggantikannya dengan damai sejahtera yang tak tertandingi.

Nusakambangan Petaka Hidupku

Nama saya Andre Bangun. Saya tumbuh di dalam keluarga yang berantakan. Orang tua saya bercerai dan mereka pun membuang saya. Sejak usia masih sangat muda, saya hidup di panti asuhan. Jika beberapa orang menganggap enak dan nyaman tinggal di panti asuhan, tetapi itu tidak berlaku bagi saya. Pasalnya, selama di sana saya sering di-bully oleh para kakak senior.

Kisah Nyata



Karena ketika kejadian saya di-bully saya masih kecil, saya pun bingung bagaimana  membalasnya. Namun, di hati saya sudah terlecut sebuah keinginan jika nanti saya sudah besar, saya akan membalaskan dendam membara saya dan membuktikan kepada mereka siapa saya sebenarnya.

Waktu bergulir, saya pun beranjak menjadi remaja yang nakal. Tidak ada satu pun yang saya takuti. Jika ada orang mencari masalah dengan saya maka darah adalah tanggungannya. Suatu hari karena aksi penusukan yang saya buat kepada lawan saya, saya dikeluarkan dari sekolah dan diusir dari panti asuhan. Bukannya sedih, saya justru senang karena saya dapat hijrah ke Jakarta.

Setiba di Ibukota saya dan teman SMA saya sudah langsung menyaksikan berbagai kejahatan yang terjadi mulai dari penodongan sampai dengan perampasan. Di dalam pikiran saya betapa mudah mendapatkan uang di Jakarta. Akhirnya, tanpa perlu waktu lama, saya dan teman nekat menjadi pencopet.

Sekali lolos, dua kali lolos, aksi kriminal saya diketahui oleh pihak berwajib. Karena kejahatan yang saya buat, saya pun ditahan dan dimasukan ke dalam penjara selama 6 bulan. Selama berada di hotel prodeo, saya jadi suruhan tahanan-tahanan senior. Bukan hanya diperintah ini dan itu, saya bahkan diminta untuk menjadi provokator keributan di penjara.

Setengah tahun berlalu, saya menghirup udara bebas. Hanya waktu saya di luar penjara tidaklah lama. Sebab karena kejahatan yang saya buat saya kembali masuk ke dalam penjara. Hal itu terus berulang sampai keputusan hakim mengantarkan saya ke Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, Cilacap. Selama berada di Nusakambangan, hati saya mulai gelisah. Gelisah bukan karena mendapat perlakuan buruk dari sipir, tetapi gelisah melihat kehidupan saya yang keluar masuk penjara/Lapas. Pergumulan batin selama setengah tahun di Lapas Nusakambangan membawa saya kepada satu keputusan bahwa kehidupan saya di penjara ini adalah kehidupan saya yang terakhir.

Ketika masa tahanan telah selesai saya lewati, saya pun mendatangi sebuah acara ibadah rohani. Di sanalah saya berkenalan dengan seseorang yang pada akhirnya memperkenalkan saya dengan pengelola tempat pemulihan bagi para tahanan dan orang-orang terbuang seperti saya.

Hari demi hari yang saya lalui di dalam tempat pemulihan itu membawa saya kepada pengenalan akan Isa Almasih lebih lagi. Di sanalah juga hidup saya dipulihkan dan benar-benar merasakan kasih-Nya sampai sekarang. Atas semua hal yang saya terima ini, sungguh saya bersyukur kepada Isa Almasih.

Bertemu Kasih Tuhan Di Penjara

Edy dikenal dengan nama Aho Bali di lingkungannya, ia sangat ditakuti oleh orang-orang. Sejak kecil Edy mengalami hal yang menyakitkan di keluarganya. Orangtuanya memiliki kesibukan sendiri dan membuat Edy mencari perhatian dalam pergaulannya. Ayah Edy mendidik Edy dengan keras. Ayahnya mengajarkan bela diri supaya Edy tidak kalah dalam setiap perkelahian dengan teman-temannya. Edy terus mendalami bela diri hingga ia tumbuh dewasa. Sampai akhirnya Edy merasa ingin mencoba ilmunya di jalan. Ia bertemu dengan orang lain di jalan lalu berkelahi. Ia merasa sudah hebat karena bisa mengalahkan orang.

Pada suatu hari Edy dan teman-temannya bermain kartu. Lalu ada sekelompok orang datang dan meminta uang dari teman-temannya. Karena merasa tidak terima temannya diperlakukan demikian, Edy pun merasa tertantang. Akhirnya Edy mengajak orang-orang itu keluar dan berkelahi di luar. Tetapi karena kesombongannya, Edy terjebak dalam suatu situasi yang membuat dirinya menjadi terluka. Ia mendapat dua tusukan di perutnya dan kepalanya dipukul dengan kayu-kayu besar. Pada saat ia menyadari hal itu, ia langsung takut dan meminta pertolongan Tuhan. Lalu Edy berlari dan minta pertolongan warga. Akhirnya ada satu rumah yang mengijinkan Edy untuk bersembunyi di rumah mereka. Ia disembunyikan di bawah tempat tidur.


Edy mencobai Tuhan dengan hal lain, yaitu narkoba. Rasa takut ia alami karena kecanduan obat yang ia konsumsi. Edy mengunci dirinya  di kamar dan tidak ingin siapapun masuk termasuk anaknya. Setiap ia melihat jendela terbuka, ia merasa takut dan mendengar suara-suara yang tidak jelas. Ia diberi makan layaknya binatang, makanannya ditaruh di atas lantai.

Istri Edy baru saja mengetahui bahwa suaminya adalah preman dan pecandu. Ia menyesal telah menikah dengan Edy. Ia merasa dibohongi, kecewa dan hancur hati. Pada suatu hari Edy ingin pergi ke Karawang dengan memakai taksi. Karena ia ingin cepat-cepat, maka ia meminta untuk membawa taksinya sendiri, padahal dia sedang mabuk. Tanpa ia duga ada motor melintas di depan taksinya dan akhirnya terjadi kecelakaan yang mengakibatkan orang yang ditabrak itu terluka. Karena panik, maka Edy langsung menancap gas, menendang sopir taksi keluar dan melarikan diri. Tetapi Edy tidak beruntung. Pada saat itu ada polisi yang mengejarnya dan Edy pun tertangkap.

Edy harus mendekam di penjara untuk keenam kalinya karena kekerasan dan obat terlarang. Istri Edy merasa sedih, karena pada saat Edy dipenjara, ia mengalami kesulitan ekonomi. Ia harus menjual semua barang di rumahnya untuk biaya sehari-hari. Walaupun ia merasa kecewa dengan suaminya tetapi ia tetap mengasihi suaminya.

Pada saat di penjara, Edy mengikuti suatu kebaktian. Ia mendengar khotbah tentang suatu hal yang menyebutkan bahwa di dalam Yesus, sesuatu yang lama sudah berlalu dan yang baru sudah datang. Pada saat itu ia merasa ada sesuatu yang ia dapatkan. Ia merasa ada yang menyentuh hatinya. Ia menangis tanpa bisa dibendung. Pada saat ia mendengar pujian, ia menutup matanya dan menengadah ke atas. Pada saat itu ia merasa ada sosok besar putih berdiri di hadapannya. Ia sadar itu adalah sosok Tuhan Yesus yang ia kenal. Ia semakin tak kuasa menahan air matanya. Kemudian ia memeluk memeluk kaki-Nya. Selesai ia mengalami lawatan tersebut ia merasa hidupnya jadi baru. Ia mengambil satu komitmen dalam dirinya bahwa mulai saat itu ia akan tinggalkan semua kehidupannya yang lama.


Renungan Harian


Mulai saat itu Edy menjadi pribadi yang baru. Ia mulai membaca Alkitab dan mengenal Tuhan Yesus. Penjara bukan lagi tempat yang menakutkan buat Edy. Edy pun diubahkan Tuhan 180 derajat. Saat ini Edy sudah berkumpul lagi dengan keluarganya. Edy bersyukur karena kasih Tuhan mengubah hidupnya menjadi jauh lebih baik dan berarti. Edy yang dahulu bukan siapa-siapa, dijamah oleh kasih Tuhan dan menjadi manusia yang berarti bagi keluarganya dan orang-orang disekitarnya.