Translate this page to the following language!

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified


INSURANCE WORLDWIDE

Informasi Terpanas Tentang Manfaat Asuransi Yang Lagi Menjadi Trending Topik diseluruh Dunia *** Read More ***

PRINCES CELEBRITY WORLDWIDE

Informasi Terpanas Tentang Kehidupan Artis Yang Lagi Menjadi Trending Topik diseluruh Dunia *** Read More ***

PRINCES HISTORY TOUR AND TRAVEL

Informasi Terpanas Tentang Perjalanan Wisata Yang Lagi Menjadi Trending Topik diseluruh Dunia *** Read More ***

PRINCES LOVE GOD

Informasi Terpanas Tentang Kehidupan Rohani Yang Lagi Menjadi Trending Topik diseluruh Dunia *** Read More ***

PRINCES ADVERTISING

Kesempatan Buat Anda yang ingin Memajukan Bisnis dengan Pasang Iklan Secara Gratis dan Dibaca diseluruh Dunia *** Read More ***

Yuk Belajar Jual Beli Dollar

Apakah Isa Al-Masih Tidak Menghormati Ibu-Nya?

Nazaret - Siapakah berani mengatakan Isa Al-Masih tidak menghormati IbuNya? Memang pada kisah di dalam Matius pasal 12, Isa mengajar para pendengarNya bahwa setiap orang yang melakukan kehendak Bapa di surga adalah sangat dekat dengan Isa sama seperti menjadi saudara atau ibuNya. Di sana tidak dikatakan sama sekali bahwa Isa tidak menghormati ibunya. Juga tidak dikatakan Isa tidak mengambil waktu untuk berbicara dengan ibuNya. Jelas dari apa yang terjadi pada saat penyaliban Isa bahwa Ia sangat peduli dan menghormati ibuNya - sehingga ditengah-tengah penderitaanNya Ia masih memikirkan kebutuhan IbuNya - lihat Injil Yohanes 19:26-27.


Terkadang Ada yang bertanya Seperti ini : Maria yang begitu penting tidak diketahuhi kemana rimbanya, begitu juga suaminya. Apa yang disembunyikan di Injil. Yusuf dan Maria tidak diceritakan kapan dan dimana ke matianya. Tidak dijelaskan bagaimana mereka menyebah dan menuhankan Yesus.. ???

Memang dalam hal penjelmaan Kalimat Allah menjadi manusia, dan akhirnya dikenal dengan nama Yesus Kristus atau Isa Al-Masih, Maria sangatlah besar peranannya.

Namun inti dari Injil adalah Berita Keselamatan yang dibawa oleh Yesus Kristus. Melalui Injil, Allah ingin menyampaikan kepada seluruh manusia bahwa Yesus Kristus telah datang ke dunia membawa jaminan Keselamatan. Agar manusia dapat lepas dari ikatan belenggu dosa dan memperoleh hidup kekal.

“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:24)

Bagaimana Maria menyebah Yesus???? Beginilah yang dikatakan Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku” (Injil, Rasul Lukas 1:46-47)

Lalu dalam Injil, Rasul Lukas 2:11, “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud”

Artinya hati dan pikirannya memuliakan Tuhan dan Juruselamatnya, yaitu Isa Al-Masih. Demikianlah Maria menyembah Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamatnya.

Apakah Isa Al-Masih tidak menghormati ibu-Nya? 

Jawabannya adalah: Yesus sangat menghormati ibu-Nya. Selain contoh yang disebutkan di atas, kita dapat melihat: Yohanes 2:1-11 tentang Perkawinan di Kana, dimana Yesus menyatakan mujizat yang pertama, walaupun saatnya belum.

Tapi karena Dia begitu menghormati ibu-Nya, hal itu dilakukan-Nya juga, “Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur" Kata Yesus kepadanya: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba" (Injil, Yohanes 2:3-4).

Sebagai seorang anak, tentu saja Isa sangat menghormati ibu-Nya yaitu Maria. Karena Maria yang membesarkan Isa. Bagaimana pun Isa menyebut Maria, pastilah isa sangat menyayangi Maria. Karena itulah Isa berkata saat menjelang Ia disalibkan, “Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!" (Injil, Rasul Besar Yohanes 19:26).

Apakah Isa Al-Masih Juga Dijamah Setan?

Nazaret - Hal ‘dijamah Satan’ dan ‘dicobai Satan’ sangat berbeda. Alkitab sama dengan Al-Quran, mengajarkan bahwa Isa Al-Masih (anak perawan Maryam) tanpa dosa (Sura 19). Rupanya artinya ‘dijamah dosa’ berarti dosa melekat pada orang tersebut. Ada kecenderungan dosa. Ada tabiat dosa. Ada perbuatan dosa. Tetapi tidak demikian dengan Isa Al-Masih. Isa sama sekali tanpa dosa!


Memang Satan menggodai Isa tapi Isa selalu menang. Bukan saja di padang pasir, seperti diuraikan pada Matius pasal 4 tetapi juga pada waktu Isa menghadapi salib atau pada waktu tentara Romawi memeteraikan kubur Isa (Matius 27:64-66). Satan berusaha menggagalkan maksud kedatangan Isa. Isa digodai Satan tetapi godaan tidak sama dengan dosa. Seperti pepatah yang mengatakan ‘Seorang tak dapat mencegah burung-burung terbang di atas kepalanya, tetapi ia dapat menjaga agar burung-burung itu tidak bersarang di situ’. Isa dicobai sama seperti kita dicobai tetapi supaya Ia dapat mengerti dan juga menolong kita bila menghadapi pencobaan. Ibrani 2:14-18 menguraikan hal itu. Baca juga Ibrani 7:26-28.

Kenapa Isa Al-Masih diberi nama oleh umat Kristen sebagai Yesus?

Sesungguhnya ini hanya perbedaan bahasa dan dialek saja..Dalam bahasa asli (Ibrani) sendiri, nama Isa Al-Masih adalah Yehoshuah, atau Yosua, yang artinya: Keselamatan yang berasal dari Allah. Nama "Isa" adalah dialek dalam bahasa-bahasa Timur Tengah, sementara Yesus adalah nama dalam bahasa Indonesia.

Sama seperti nama "Mohammed" dan "Muhammad" adalah sama saja


Apakah Isa masih suci sama dengan bayi manusia lainnya, karena bayi memang suci, belum berdosa?

Pengertian  tersebut bertentangan dengan apa yang dimaksud Kitab Suci. Kesucian Isa Al-Masih itu kekal bukan saja ketika Ia menjadi bayi. Jika benar Ia suci saat bayi saja berarti setelah dewasa Ia pernah berbuat dosa. Apakah saudara tahu dosa yang Isa Al-Masih pernah lakukan? Isa Al-Masih sama sekali tidak berdosa dan tidak memiliki kecenderungan untuk berbuat dosa seperti manusia lainnya.

Dalam Hadist dikatakan, "semua anak Adam yang lahir sudah disentuh setan, kecuali Isa putera Maryam" (Hadist Shahih Bukhari jilid 3 halaman 208 ayat 1493) Artinya apa yang disentuh setan menjadi tidak suci, demikianlah seluruh anak cucu adam hingga saat ini. Tetapi Isa Al-Masih berbeda. Ia tidak terjamah setan, artinya Dia suci.

Dalam dunia ini hanya ada 3 kuasa. Kuasa Allah, Iblis dan Manusia. Hanya kepada kuasa Allah-lah iblis takluk. Sedangkan manusia selain takluk kepada kuasa Allah tetapi manusia juga tidak dapat melawan kuasa Iblis. Tetapi setan/iblis pun takluk pada Isa Al-Masih. Siapakah Isa Al-Masih sehingga memiliki kuasa yang sama seperti Allah?

Sahih Al-Bukhari,4.55 .641 bahwa Nabi Muhammad dalam kotbahnya bahwa Isa adalah satu-satunya yang tidak disentuh oleh kedua jari Iblis Isa Almasih adalah utusan Allah (Qs.4 An Nisaa 171) Isa Al-Masih adalah Kalam Allah (Qs.3 Ali Imran 45, Hadits Shahih Bukhari 1495, Hadits Anas bin Malik hal.72).

Isa Almasih adalah Roh Allah (Qs.4 An Nisaa 171, Hadits Shahih Bukhari 1495, Hadits Anas bin Malik hal.72) Isa Almasih Terkemuka didunia dan diakhirat (Qs.3 Ali Imran 45). Isa Almasih adalah Hakim yang adil (Hadits Shahih Muslim no.127, Hadits Shahih Bukhari no.1090) Isa Almasih mengetahui Hari Kiamat (Qs.43 Az Zukhruf 61).Isa Almasih adalah Suci (Qs.19 Maryam 19).

Benarkah Isa Al-Masih Adalah Manifestasi Dari Allah ?

Nazaret - Mengapa hanya Isa saja yang diberi gelar oleh Al-Quran sebagai “Kalimat dari Allah“ (Sura 3:39), “Isa putera Maryam adalah utusan Allah dan KalimatNya” (Sura 4:171)? Mengapa bukan Muhammad yang menjadi kalimat Allah? Apakah pernah ada saat tatkala Allah bisu, tidak dapat berbicara? Kalau Isa memang Kalimat Allah bukankah Isa sama kekalnya dengan Allah? Apakah seseorang dapat dipisahkan dari perkataannya?

Mengapa Isa yang diberi kuasa mengerjakan bermacam-macam mujizat, menyembuhkan orang buta, menyembuhkan orang sopak, menghidupkan orang mati, memberikan hidangan dari langit (Sura 3:49; Sura 5:114), dan lain-lain? Isa dengan kasih dan kuasaNya menjamah dan menyembuhkan orang kusta (lepra), sedangkan hadits Muhammad menyuruh “Larrimah dari penderita lepra sebagaimana kamu lari dari harimau” (Bukhari).

Mengapa dari segala nabi hanya Isa saja yang disebut “seorang laki-laki yang suci“ (Sura 19:19)? Mengapa bukan Adam (Sura 7:22, 23)? Mengapa bukan Ibrahim yang notabene minta diampuni (Sura 26:82)? Mengapa bukan Musa yang juga minta diampuni (Sura 28:16)? Mengapa bukan Yunus yang berdosa (Sura 37:142)? Mengapa bukan Muhammad yang notabene sering minta diampuni (Sura 47:19; Sura 48:2) dan banyak hadits yang menceritakan minta pengampunan dari Allah?
Al-Quran mengatakan bahwa “Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat” (Sura 43:61). Mengapa hanya Isa saja yang diberikan pengetahuan demikian dan bukan nabi-nabi yang lain?


Jika Allah menghendaki sesuatu (penciptaan sesuatu) hanya cukup mengatakan "kun" yang artinya "jadilah", maka jadilah Dia.

"Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya: "kun (jadilah)", maka jadilah ia" (Qs 16:40)

"Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi AllAh, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia" (Qs 3:59)

Tetapi "Ingatlah, ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)" (Qs 3:45).

Qs 3:45 tidak mengatakan Isa Al-Masih diciptakan dari Kalimat Allah. Melainkan, Kalimat itu datang dari Allah. Kalimat itu adalah kepunyaan Allah. Dengan kata lain, Isa Al-Masih itu adalah Kalimat Allah.


Kesimpulan: Orang Kristen belum pernah menaikkan “derajat” seorang manusia sehingga “men-Tuhankan manusia oleh manusia.” Jelas tidak seorang manusiapun dapat menaikkan derajat dirinya sendiri atau diri orang lain untuk menjadi Tuhan. Tetapi Tuhan dapat, dan bahkan karena kasihNya yang besar Ia sudah menurunkan derajatNya dari Allah menjadi manusia di dalam diri Isa Al-Masih. Itulah sebabnya Ia sekarang berada di surga lagi.

Sholat, Kiblat, Dan Konsep "Rumah Allah" Yang Membingungkan

Sholat Menggunakan Bahasa Arab Mekah

Pada dasarnya agama Islam mengakui Allah itu Esa, Maha Kuasa, Maha Hadir dan Kekal.
Ajaran Islam mewajibkan penganutnya sholat lima kali sehari semalam dalam bahasa Arab. Hal ini menggambarkan seolah-olah Allah hanya mengerti bahasa Arab saja. Di sisi lain Islam juga percaya Allah Maha Tahu, bersifat universal, milik semua bangsa, serta tidak terbatas pada satu bahasa. Lalu, mengapa sholat harus mutlak menggunakan bahasa Arab?


Ajaran Islam yang pokok adalah “Tauhid.” Pengakuannya: “Tiada Tuhan selain Allah dan hanya kepada Dialah kita wajib sembah sujud dan meminta pertolongan” (QS.1 Al-Fatihah 5). Apakah kiblat dan konsep “Rumah Allah” sesuai dengan konsep Tauhid?

Latar Belakang Kiblat ke Mekah

Arah kiblat ditentukan ketika Muhammad dan rekan-rekannya hijrah ke Medinah. Di situ banyak bangsa Yahudi mempunyai pengaruh besar di bidang pemerintahan, ekonomi dan sosial budaya. Mereka juga sangat fanatik beragama. Setiap hari mereka sembahyang dengan kiblat ke Yerusalem. Karena berada di negeri orang Muhammad menetapkan kiblat sholat ke Yerusalem. Akhirnya dia berhasil mengusir bangsa Yahudi dari Medinah dengan kekuatan pedang. Dengan alasan mendapat wahyu dari Allah, kiblat sholat yang awalnya ke Yerusalem diganti menjadi ke arah Mekkah karena di sana ada ”Baithollah / Rumah Allah.” Baithollah sekarang dikenal sebagai “Kaabah dan Batu Hitamnya.” (QS. 2 Al-Baqarah 142-145; 149-150).

Arah Kiblat di Indonesia

Umat Muslim di Indonesia yang ingin melakukan sholat harus menghadap ke barat, karena menurut letak geografis Indonesia diyakini bahwa Mekah atau Kaabah ada di sebelah barat Indonesia. Namun baru-baru ini sebuah ormas Islam yaitu Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan sebuah fatwa baru mengenai pergeseran arah kiblat di Indonesia yang semula menghadap ke barat menjadi arah barat laut.

Mengapa Menyembah Ke Arah Batu Hitam?

Umat Islam minimal lima kali sehari mengucapkan “Tauhid.” Tetapi mereka juga ruku dan sujud menyembah Allah ke arah Batu Hitam di Mekah. Benarkah Allah bertempat tinggal di Kaabah (Baitullah / Rumah Allah)? Bukankah ini menggambarkan orang sujud ke Batu Hitam? Allah yang Esa, Maha Kuasa, yang Roh, Tidak ada persamaanNya dan Kekal tentulah tidak tinggal di Baitullah. Juga tidak mungkin Batu Hitam ini mempunyai arti penting bagi Allah. Tapi, hal ini memberi kesan sepertinya Batu Hitam disembah.

Allah Mempunyai Rumah di Mekah?

Umat Islam mengakui bahwa Allah itu pada satu titik yang bersamaan ada di mana-mana di setiap sudut, penjuru dimensi dunia dan alam semesta ini. Itu betul! Namun “sepertinya” minimal lima kali dalam sehari semalam Allah hanya berada di Mekkah dalam Kabah. Betulkah Allah pencipta langit dan bumi beserta segala isinya mempunyai rumah atau bait di dunia, khususnya di Mekkah? Mungkinkah Allah berada di Baithollah lima kali sehari pada waktu-waktu khusus yaitu subuh, lohor, asyar, maghrib dan isya?

Mencium Batu Hitam Saat Ibadah Haji

Islam dengan tegas melarang pengikutnya menyembah patung dan berhala. Hal itu berarti syirik/menduakan Allah. Ini bertentangan dengan inti syahadad “Lailahailallah.” Yang menjadi pertanyaan, apakah berjuta-juta umat Islam dalam melaksanakan ibadah haji dengan ruku dan sujud menyembah Kabah bukan berarti syirik? Mereka mencium Batu Hitam yang ada di dalamnya. Pada waktu yang sama mereka juga mengucapkan doanya “Allahuma labaik bismillahilahu akbar.” Artinya: “Kami memenuhi panggilanmu ya Allah!” Hal ini dilakukan sebanyak tujuh kali berturut-turut. Kitab Suci dengan jelas melarang tindakan seperti ini.
Membingungkan

Kami yakin pemikir-pemikir Islam mempunyai jawabannya, walaupun itu membingungkan. Kami tahu umat Islam berpegang teguh pada konsep Tauhid. Kami juga memuji mereka yang konsisten melakukan sholat. Jelas jutaan orang Islam ingin hidup berkenan pada Allah. Namun hal-hal yang disebutkan di atas sulit dimengerti oleh umat Kristen karena tidak mendapat dukungan dalam Kitab Suci.

Kiblat dan Ruku Tidak Perlu

Alkitab mengajarkan Allah tidak mempunyai rumah di dunia. Langit adalah takhta-Nya dan bumi adalah tumpuan kaki-Nya (Injil, Kisah Para Rasul 7:48-50). Allah dalam satu detik yang bersamaan ada dimana-mana. Dia selalu ada di setiap milimeter di muka bumi dan jagad raya ini. Itulah sebabnya bila berdoa atau bersolat kepada Allah tidak memerlukan kiblat, berdoa dapat ke arah mana saja. Dimana kita berdoa, disitu ada Allah. Selain itu gerakan-gerakan jasmani (ruku, sujud, berdiri dst.) tidak diperlukan. Demikian juga halnya dengan doa yang dilafalkan dengan suara-suara yang berirama. Yang terutama, berdoalah dengan roh dan kebenaran karena Allah itu Roh adanya. (Injil, Rasul Besar Yohanes 4:21-24)

Yang lebih indah lagi Roh Allah ingin bertempat tinggal di dalam diri tiap orang yang menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat: Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah . . . ? (Injil, Surat I Korintus 6:19) Tubuh kita dapat menjadi “Rumah Roh Allah.”


Sumber : http://www.isadanislam.com/kepercayaan-orang-islam/sholat-kiblat-dan-konsep-qrumah-allahq-yang-membingungkan

Islam Salah Mengerti Tentang Agama Kristen

Nazaret - Tahun 2012, saat Olympics di London, saya melihat seorang Muslim sedang mengislamkan orang Inggris. Dia duduk di sebelah seorang wanita tua. Secara singkat, dia menjelaskan agama Islam kepadanya. Lalu, meminta wanita itu mengucapkan kalimat “Asyhadu an laa ilaaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadar rasulullah.”Kemudian dia berkata, “Sekarang ibu seorang Muslim.”
Demikianlah, masuk agama Islam tidak sulit. Cukup mengucapkan satu kalimat saja.

Bagaimana Menjadi Pengikut Isa Al-Masih?

Perlu diketahui, dalam Injil, orang percaya dipanggil “pengikut Tuhan Yesus.” Nama Kristen jarang dipakai. Lalu, bagaimana menjadi “Pengikut Isa Al-Masih?” Apakah semudah masuk agama Islam?
Sering orang Islam salah mengerti tentang “pengikut Isa Al-Masih.” Mereka menduga orang-orang seperti di bawah ini adalah “Pengikut Isa Al-Masih.” Yaitu:


(1)        Lahir di “negara Kristen.”
(2)        Mempunyai orang tua Kristen.
(3)        Diberi nama Kristen
(4)        Dibaptis  
(5)        Percaya Alkitab, Trinitas, Anak Allah
(6)        Menjadi anggota gereja
(7)        Sembahyang di gereja
(8)        Menikah di gereja
(9)        Memberitakan Injil
(10)      Mengikuti perayaan Natal atau Paskah

Ada sekitar 4.18 milyar orang “Kristen” di dunia masuk dalam kategori di atas. Orang Muslim berpendapat, jika seseorang memenuhi salah satu atau semua kategori tersebut, maka orang itu adalah Kristen. Jelas hal ini salah!

Mungkin ia Kristen secara kebudayaan, namun belum tentu menjadi Kristen yang taat dan sesuai dengan ajaran Isa Al-Masih. Artinya, ia dapat mengerjakan semuanya dan masih belum menjadi “Pengikut Isa Al-Masih.”

Siapakah “Pengikut Isa Al-Masih” (Kristen Taat)?

Seseorang disebut sebagai “Pengikut Isa Al-Masih” bila sudah:
(1)        Bersandar pada pengorbanan Isa di kayu salib saja untuk pembebasan dari hukum dosa di neraka. Jangan sama sekali pada amal dan/atau kegiatan mengikuti syariat-syariat agama.. “. . . kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu . . .” (Injil, Surat Efesus 2:8-9).
(2)        Mengalami “kelahiran baru.” [Isa berkata] ". . . jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat [dan masuk] Kerajaan Allah" (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:1-      7).
(3)        Mendengarkan suara Isa, mengikut Dia.“Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku  dan . . . mengikut Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:27).
 (4)       Hidup sesuai dengan ajaran-Nya. [Isa berkata]: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan  menuruti firman-Ku . . .” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:23).
Demikianlah umat Muslim perlu berhati-hati menyebut seseorang sebagai Kristen. Termasuk para artis populer yang berasal dari negara Barat. Umumnya orang Barat adalah agnostik, ateis, animis atau sekularis. Sehingga, adalah salah besar bila menyebut “negara-negara Kristen”! Karena tidak pernah ada “negara Kristen” di dunia.
Mengkristenkan Dunia?

Isa Al-Masih tidak pernah mengajarkan pengikut-Nya mengkristenkan dunia. Yang diperintahkan adalah mewartakan Kabar Baik Injil kepada dunia. [Isa berkata] “. . . beritakanlah Injil kepada segala makhluk . . .” (Injil, Rasul Markus 16:15).
Isa Al-Masih mengajarkan bahwa dunia akan mendengar Injil sebelum Ia kembali. Namun, walau semua mendengar, hanya sebagian kecil akan menjadi pengikut-Nya.

Al-Quran: Nabi Isa Al-Masih melebihi semua nabi lain di sorga?

TERKEMUKA DI DUNIA DAN DI AKHIRAT!!

Nazaret - Baru-baru ini, saya mendengar tentang pengalaman seorang Madura yang tua dan terpelajar yang menerima Nabi Besar Isa Al-Masih sebagai Juruselamatnya. Hal ini terjadi sesudah ia merenungkan ayat Al-Quran Surat Ali 'Imran 45:

... Malaikat berkata: "Hai Maryam ... Allah menggembirakan kamu ... dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al-Masih ...., seorang terkemuka di dunia dan di akhirat ...
Ia terpikat dengan kutipan, "terkemuka di dunia dan di akhirat." 

Jikalau seseorang disebut "terkaya" di kampungnya ini berarti tidak ada seorangpun di kampung tersebut yang lebih kaya daripada dia. Jikalau si anu disebut pemain sepak bola terbaik di Indonesia, ini berarti tidak ada seorangpun di Indonesia yang lebih pandai bermain sepak bola daripada si anu.

Isa Al-Masih nabi terkemuka di dunia dan di akhirat

Dalam Ali 'Imran 45 kita membaca bahwa Nabi Besar Isa Al-Masih adalah "terkemuka" bukan hanya di dunia ini tetapi juga di akhirat. Ini berarti tidak ada seorang nabipun atau siapapun yang pernah hidup atau yang akan hidup yang melebihi Dia di bumi maupun di sorga. Intinya "terkemuka" tidak berarti nomor dua atau nomor tiga. Jelas "terkemuka" berarti "Nomor Satu!"

Namun demikian seorang pakar agama berani menulis, "... tiap-tiap Nabi dan Rasul itu adalah sama, sama mulianya, sama kebenaran yang dibawanya, sama kedudukannya ....." (Maria, Yesus, dan Muhammad, H. Bey Arifin, Hal. 75). Bagaimanakah pandangan ini dapat dipertahankan mengingat isi kutipan dari Ali' Imran tadi, "...namanya Al-Masih ... terkemuka di dunia dan di akhirat ....."?

Alasan mengapa Isa Al-Masih disebut sebagai terkemuka

Mungkin Saudara bertanya, "Mengapa Isa Al-Masih dikatakan 'terkemuka'?" Ada beberapa sebabnya!! Pertama karena ibuNya, Ibu Maryam disebut perempuan terkemuka daripada semua perempuan yang pernah hidup (Ali Imran 42; Injil, Lukas 1:42, 48). Jikalau Maryam seorang ibu yang terkemuka, bukankah Ia yang menjelma menjadi manusia melalui rahim Maryam juga patut disebut "terkemuka?" Lagi Nabi Besar Isa Al-Masih satu-satunya nabi yang tidak mempunyai ayah jasmani. Tidakkah ini melebihkanNya di atas semua nabi lain? Juga Al-Quran, pakar Islam, dan Alkitab menekankan berulang kali bahwa Ia satu-satunya yang tidak pernah berdosa. Bukankah itu melebihkan Dia di atas semua nabi lain? Malahan Ia satu-satunya nabi yang tidak mempunyai kuburan di dunia ini. Ia di sorga. Ia akan kembali, menurut kepercayaan Islam atau Kristen, untuk menghakimi dan memimpin dunia ini. Bukankah ini membuktikan bahwa Ia melebihkan semua Nabi lain yang pernah hidup?

Semuanya benar. Bukti lagi akan kenyataan bahwa Kalimah Allah, Nabi Besar Isa Al-Masih "terkemuka" terdapat dalam ayat-ayat Allah ini:

... Dia ... jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang. (Injil, Surat Efesus 1:20-21).

Nah, Saudara, kita ingin hidup berkenan kepada Allah. Karena demikian bukankah kita wajib mengutamakan siapa yang diutamakan Allah di dunia ini dan di akhirat? Sebaiknya kita memperhatikan proklamasi sbb:

.... terdengarlah suara-suara yang nyaring di dalam sorga, katanya: "Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapiNya [Isa Al-Masih], dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya." ..... Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan namaNya ialah: "Firman [Kalimah] Allah." ....Dan pada jubahNya dan pahaNya tertulis suatu nama, yaitu: "Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan." (Injil, Wahyu 11:15, 19:13, 16).