Translate this page to the following language!

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified


Yuk Belajar Jual Beli Dollar

Helm Keselamatan dan Pedang Roh

Seni Perang Paulus (IV): Helm Keselamatan dan Pedang Roh


Dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah. (Ef. 6:17)

Apakah dapat Anda bayangkan berangkat perang tanpa helm? Prajurit yang paling tangguh sekali pun tidak akan meremehkan bagian tubuh yang paling penting itu. Bersama dada, kepala adalah bagian tubuh yang vital. Serangan di kepala dapat membuat seorang petarung pusing, sempoyongan, tidak konsentrasi, pingsan, sampai tewas. Karena itu, perlengkapan yang menutup dan melindungi kepala prajurit Kristen tidak boleh sembarangan. Paulus menyuruh jemaat Efesus untuk menerima ketopong (helm) keselamatan. Apa maksud dari kepala terlindungi helm keselamatan?

Saya teringat pernah suatu kali bermain game dengan cara curang. Dengan cara tertentu, saya membuat jagoan saya kebal dan tidak dapat mati diserang oleh musuh sehebat apa pun. Perbedaannya dengan main tanpa kekebalan tak terbatas adalah adanya rasa aman dan tenang ketika bermain. Tidak ada kekhawatiran jagoan mati di tengah jalan karena musuh terlalu tangguh. Dengan langkah pasti dan kokoh, jagoan saya maju melibas satu per satu musuh hingga menamatkan permainan dengan kemenangan.

Sama halnya, ketika kita maju berperang di medan peperangan rohani, kita perlu jaminan keselamatan. Tanpa jaminan keselamatan dari Tuhan, kita tidak akan sanggup menang. Bukankah kemenangan besar si jahat adalah jika dia berhasil membawa orang ke dalam kebinasaan? Selain itu, keyakinan akan janji keselamatan membuat kita dapat maju dengan tidak ragu dan dengan hati yang damai sejahtera. Ini membuat kita menjadi prajurit yang tak tergoyahkan.

Pedang Roh adalah satu-satunya senjata ofensif dari semua perlengkapan yang disebutkan oleh Paulus. Semua perlengkapan yang lain menjaga kita dari serangan Iblis, tetapi pedang Roh adalah senjata yang secara langsung dapat mematikan lawan. Pertarungan tidak dimenangkan hanya dengan pertahanan yang baik, tetapi dengan serangan yang baik juga. Seberapa piawai kita memakai pedang itu tergantung dari pengenalan kita akan firman Tuhan. Pengenalan firman Tuhan tidak hanya didapatkan dari pemahaman yang dalam dan mengakar, tetapi juga dari melakukan firman Tuhan. Orang yang rajin melakukan firman Tuhan bagaikan orang yang tidak puas hanya dengan menghafal teori permainan pedang, tetapi langsung mempraktikkan pedang itu di lapangan.

Apakah Anda sudah menggunakan helm keselamatan, yang menjamin Anda bertempur dengan damai dan rasa aman, dan sudahkah Anda piawai mengayunkan pedang Roh, yang memberikan kemenangan itu?

Related Posts:

  • Hal yang membuatku malu pada diriku sendiriNazaret - “Pegangan utama saya dlm menjalankan tugas saat ini hanyalah konstitusi, namun nilai hidup sy standardnya adlh firman Tuhan. Saya katakan, bahwa apabila seorg hamba Tuhan terbukti bersalah, sy tdk akan membela nya,… Read More
  • CLEAN UP YOUR LIFE Clean Up Your Life Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, ... Matius 9: 17 Secara berkala saya selalu "membersihkan" komputer yang tiap hari saya pakai. Tentu pengertian di sini buka… Read More
  • Pemulihan: Mengatasi Rasa Bersalah Untuk Bangkit Mazmur 51:3-12 3. Kasihanilah aku, ya, Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! 4. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku! 5. Sebab aku… Read More
  • Allah itu EsaBagi agama Islam, dosa yang tidak dapat diampuni ialah syirk, yaitu mempersekutukan Tuhan Allah. Dalam Sura 4:48 (terjemahan Departemen Agama) disebutkan, bahwa Tuhan Allah tidak akan mengampuni dosa syirk, sekalipun Tuhan Al… Read More
  • MAZMUR CINTA BISAKAH kita berpikir jernih tanpa terkontaminasi emosi? Sering orang berasumsi bahwa kepala yang menjalankan pikiran. padahal hatilah yang menjalankan pemikiran terlebih dahulu baru mendiktekan kesimpulannya kepada kepala… Read More

0 komentar:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.